Usai Gempa Beruntun, Banjir Bandang Hantui Pasaman dan Pasaman Barat

Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat diguyur hujan deras sejak Senin (28/2/2022), yang berpotensi mengakibatkan longsor dan banjir bandang.

oleh Novia Harlina diperbarui 01 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 13:00 WIB
Banjir Bandang
Kondisi sungai di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman usai gempa magnitudo 6,1 yang berpusat di Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022). (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Pasaman - Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, Sumatera Barat diguyur hujan deras sejak Senin (28/2/2022) sore. Dua daerah itu saat ini rawan brncana hidrometeorologi seperti banjir bandang, longsor dan banjir karena kontur tanah di wilayah itu masih rentan usai dilanda gempa magnitudo 6,1 pada Jumat (25/2/2022)

Pantauan liputan6.com pada Senin (28/02) di salah satu daerah terdampak gempa yakni Nagarialampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman hujan turun cukup deras.

Intensitas curah hujan sedang-tinggi itu dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Bencana (BMKG) Minangkabau.

Pihak BMKG menyatakan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat masih berpotensi hujan sedang hingga deras yang disertai kilat atau petir.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banjir Bandang dan Longsor

Banjir Bandang dan Longsor

Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan adanya ancaman lanjutan yang dapat terjadi di kedua kabupaten di Sumbar tersebut akibat aktivitas patahan.

Dwikorita Karnawati menyebut, kekuatan gempa susulan di Pasaman Barat cenderung menurun, sehingga masyarakat diimbau agar tidak cemas terhadap gempa susulan.

Saat ini yang perlu diwaspadai adalah potensi banjir bandang, akibat longsoran yang terjadi di hulu. Longsoran itu akan menjadi banjir bandang jika terjadi hujan lebat, kemudian material terbawa air melalui lembah-lembah.

Rumah warga yang berada di dekat anak-anak sungai maupun lembah, lanjut Dwikorita, memang harus mewaspadai hal ini. Untuk itu ia menyarankan pemerintah daerah melakukan pendataan.

"Jadi sekarang yang dikhawatirkan bukan lagi gempa susulan karena kami mencatat kekuatannya melemah, namun banjir bandang perlu menjadi kewaspadaan," ucapnya.

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

 

Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya