Sekolah Vokasi Undip, Upaya Memberi Solusi

Bukan sistem pendidikannya yang salah, tapi tiap zaman memang memiliki tantangan sendiri.

oleh Edhie Prayitno IgeLiputan6.com diperbarui 08 Mar 2022, 13:32 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 13:32 WIB
Sekolah Vokasi Undip
Model kelas dari sekolah Vokasi Undip Semarang. (Foto: Liputan6.com/humas Undip)

Liputan6.com, Semarang - Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) menerapkan metode pembelajaran Project Based Learning (PBL) untuk memperkokoh kompetensi lulusan yang dihasilkannya. Penerapan metode yang menggunakan proyek dan kegiatan sebagai media pembelajaran ini dilakukan di semua program studi (Prodi) yang ada di Sekolah Vokasi mulai semester II Tahun Akademik 2021/2022.

Dekan Sekolah Vokasi Undip, Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof Dr. Ir.Budiyono, M. Si, mengatakan penerapan metode pembelajaran di Sekolah Vokasi Undip ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan Nomor: 16/UN7.5.13/SK/2022 tentang Pelaksanaan Metode Pembelajaran PBL di Sekolah Vokasi Undip. “Kami terus berupaya menjawab dinamika yang ada, namun tetap harus berpijak pada reguilasi yang ada. Tegasnya, dinamis tapi tetap taat aturan,” kata Prof Budiyono, Senin (7/3/2022).

Menurut dia, dinamika yang terjadi serta perubahan yang makin cepat harus diantisipasi, termausk para pengelola pendidikan tinggi. Dia mengakui tidak ada formula baku yang bisa diterapkan terus menerus, mengingat dinamika perubahan sekarang berlangsung cepat. Yang bisa dilakukan adalah mengubah mindset dan mencoba hal-hal baru karena perubahan memiliki banyak variabel

Dicontohkan kondisi perubahan yang digambarkan sebagai VUCA (Volatile, Uncertain, Complex & Ambiguous) kemudian dijawab dengan formula VUCA Prime ((Vision, Understanding, Clarity & Agility). Namun formula itu dirasa perlu diperbaharui lagi setelah ada pendemi Covid-19. Sehingga muncul konsep TUNA (Turbulent, Uncertain, Novel & Ambiguous).

“Bukan konsepnya yang salah, tapi setiap era dan konteks memiliki tantangan yang berbeda,” ujarnya.

Ada 11 Prodi D IV (Sarjana Terapan) yang terbagi dalam empat departemen, yaitu Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri; Rekayasa Perancangan Mekanik; Teknologi Rekayasa Otomasi; Teknik Listrik Industri; dan Prodi Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan yang dikelola Departemen Teknologi Industri. Kemudian Prodi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan; Prodi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur yang ada dalam naungan di Departemen Sipil dan Perencanaan.

Dalam rumpun sosial humaniora ada Departemen Bisnis dan Keuangan yang memiliki Prodi Akuntansi Perpajakan serta Prodi Manajemen dan Administrasi Logistik. Sedangkan Departemen Informasi dan Budaya mengelola Prodi Bahasa Asing Terapan; serta Prodi Informasi dan Humas.

“Semua Prpodi kita dorong untuk melaksanakan PBL,” Budiyono menegaskan.

Selain Prodi, semua dosen yang memiliki kegiatan terkait dunia usaha dan dunia industri (DUDI) juga didorong untuk melaksanakan PBL. Bahkan semua kegiatan pengadaan barang dan jasa di Sekolah Vokasi yang melibatkan pihak penyediaan barang dan jasa dari luar Undip dan memungkinkan dilaksanakannya PBL wajib melibatkan dosen maupun mahasiswa dalam rangka pelaksanaan PBL.

Mengenai jenis dan bobot SKS mata kuliah yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa akan ditentukan oleh Tim Pelaksana PBL. Yang pasti PBL dapat dilaksanakan baik terkait langsung dengan mata kuliah maupun dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Soal nilai SKS PBL yang terkait dengan MBKM akan ditentukan oleh Tim Konversi Program Studi, bisa juga dilakukan oleh Sekolah Vokasi. Tim Pelaksana PBL akan segera dibentuk oleh Ketua Departemen atau Ketua Program Studi, namun penetapannya memakai Surat Keputusan Dekan,” tukasnya

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya