Liputan6.com, Bali - Ubud Food Festival (UFF 2022), perhelatan yang menjadi wadah bertemunya kreator kuliner lintas budaya dari Ubud dan sekitarnya, hadir lagi usai 2 tahun tertunda akibat Covid-19.
Ubud Food Festival merupakan program tahunan utama Yayasan Mudra Swari Saraswati, dengan visi memperkaya kehidupan masyarakat Indonesia melalui program pembangunan komunitas dan budaya, khususnya di bidang kuliner. Selain Ubud Food Festival, ada juga Ubud Writers & Readers Festival dan Ubud Artis.
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengusung Tema 'Heroes'
Mengusung tema 'Heroes' gelaran UFF22 bertujuan memberikan penghormatan kepada insan-insan yang setia menjaga dan mengembangkan dunia gastronomi Indonesia, termasuk para koki luar negeri yang setia melestarikan kuliner Indonesia.
Selain menampilkan beragam kuliner Indonesia, ge;aran ini juga diramaikan dengan beragam produk lokal Ubud, sebagai pusat budaya yang autentik di Bali.
"Kami punya misi mempertemukan pahlawan tanpa tanda jasa di bidang kuliner Indonesia, seperti para ibu dan ayah yang kerap menyuguhkan resep khas yang turun temurun untuk keluarganya di rumah," kata Pendiri dan Direktur UFF Janet DeNeefe.
"UFF juga merupakan selebrasi atas kontribusi para pencipta cita rasa yang memanjakan lidah. Pemberian penghargaan pada para pahlawan muda Covid-19, pengusaha makanan dan agropreneur yang berjasa membawa inovasi dan kontribusi bagi dunia kuliner," lanjut Janet DeNeefe.
Advertisement
Penghargaan Bagi Si Pencipta Cita Rasa
“UFF hendak menampilkan sesuatu yang berbeda dari penghargaan pada umumnya. Kali ini penghargaan terfokus pada para petani, pengusaha, tokoh yang berperan di dunia kuliner pada masa pelik Covid-19,” ujar Dwi Ermayanthi, Festival Manager kepada Liputan6.com, Jumat (11/03/22).
Kuliner nusantara telah menjadi bagian penting dari setiap Festival, itulah yang mendasari Ubud Food Festival menghadirkan masakan Indonesia yang beragam kepada para pecintanya.
“Di tahun keenam ini, kami ingin merayakan siapa saja yang ada di balik cita rasa unik dan cerita dari lanskap kuliner Indonesia,” kata Janet DeNeefe menggenapi.
Ragam Acara di UFF22
Berbagai dialog akan mencakup tema bagaimana bertahan dari dan pasca pandemi Covid-19 juga mencakup bahasan budidaya rumput laut, sorgum, manfaat jamu, hingga perubahan iklim dan keberlangsungan hidup kelak.
Ragam Acara di UFF22
UFF22 akan menampilkan citarasa daerah dan pakar kuliner Bali dengan menghadirkan tami istimewa dari pulau tetangga yang akan bergabung dalam barisan untuk menyajikan makan siang dengan menu tradisional. Koki lokal dan pengunjung akan berkolaborasi di restoran terkenal di Ubud.
Demo masak, tur makanan, makan siang dan makan malam mewah, forum diskusi, lokakarya, masterclass, live music, film, jajanan kaki lima, sungguh sebuah perutalangan tiga hari yang berkesan, mengajak kita bernostalgia dengan sajian cerita inspiratif.
Advertisement
Tema dan Global Hub
Di Balik Tema Heroes
Kali ini UFF22 menampilkan karya seni Heroes dari seorang Seniman mural yang terkenal dengan pendekatannya yang ceria nan ganjil terhadap isu sosial dan masalah intim, dialah Mariskha Soekarna. Karyanya telah menjadi bagian dari pameran seni di Gudang Sarinah Jakarta, Galeri Nasional Indonesia, dan Yeosu international Art Festival, Korea Selatan.
Global Hub Dalam Sajian Kuliner
Bandung, Jawa Barat terpilih menjadi kota yang akan turut mengadakan UFF pasca festival selama 2 hari sebagai wujud kolaborasi di dunia kuliner nusantara.
Festival ini bertujuan untuk menciptakan global hub bagi komunitas kuliner untuk terhubung dan mengembangkan ketrampilan, membawa makanan Indonesia serta turut mendukung bisnis lokal yang juga merupakan bagian dari industri pariwisata Indonesia.
UFF berkomitmen membangun kembali, merevitlaisasi Nusantara melalui kekuatan khas makanan Indonesia. Agar kita semangat untuk bangkit setelah terpuruk akibat pandemi global.