Terungkap Sebelum Perang Badar Sahabat Protes: Nabi, Ini Perang Apa Setor Nyawa?

Dalam perang Badar yang terjadi pada bulan Ramadan, pasukan muslim yang dimpimpin langsung oleh Rasulullah SAW menghadapi pasukan kafir Quraisy yang berjumlah berlipat lebih besar

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 01:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 01:30 WIB
Al-Khabab bin Al-Mundzir membawa Umat Islam memenangkan peperangan di Perang Badar.
Al-Khabab bin Al-Mundzir membawa Umat Islam memenangkan peperangan di Perang Badar.

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu peperangan yang terjadi pada bulan Ramadan ialah perang Badar. Menurut para ahli sejarah peristiwa perang Badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah atau bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.

Peperangan bersejarah yang langsung dipimpin Nabi Muhammad SAW ini berhasil dimenangkan oleh umat Islam.

Namun, ketika sebelum terjadi perang, ada peristiwa-peristiwa unik yang tidak kita ketahui selama ini, yakni seputar protes sahabat terkait ajakan Rasulullah SAW untuk melakukan perang.

Hal ini disampaikan oleh KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube Santreh Kopengan, (Senin, 28/03/22).

Protes sahabat Nabi menurut Gus Baha terjadi karena saat mereka sedang senang-senangnya kumpul anak istri, Rasulullah SAW mewajibkan semua pria yang mampu untuk iktu perang Badar.

Sementara, ada sahabat yang berpendapat perang ini tidak akan dimenangkan muslim karena tidak berimbang.

“Akhirnya sahabat protes: “Nabi, ini perang apa setor nyawa, di mana-mana perang itu 50:50, ini ga seimbang, perang apa setor nyawa?," ucap Gus Baha menceritakan.

Meskipun demikian, akhirnya para sahabat Nabi bersedia untuk berperang. Meskipun saat itu mereka sedang melaksanakan puasa karena terjadi pada bulan Ramadan.

Diceritakan juga ketika terjadi peperangan, ada yang tetap menjalankan puasa dan ada pula yang mendapatkan rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pasukan Muslim Melawan Pasukan Besar

Ilustrasi perang umat Islam
Fathu Makkah adalah pembebasak Kota Mekkah dari kaum musyrik (Liputan6/Istock)

Jumlah Pasukan dan Alutsista yang Tidak Seimbang

Protes sahabat Nabi SAW merupakan hal yang masuk akal, sebab melihat jumlah pasukan dan Alutsista (peralatan perang) yang dimiliki pasukan kafir Quraisy jumlahnya 3 kali lipat dibandingkan jumlah pasukan dan alutsista yang dimiliki oleh umat Islam.

Dalam perang badar tersebut, Nabi Muhammad SAW memimpin langsung penyerangan terhadap kaum Quraisy. Peperangan itu melibatkan 313 kaum muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, serta 2 ekor kuda.

Sementara, pasukan dari kaum Quraisy dipimin langsung oleh paman Nabi SAW, Abu Jahal dengan mengerahkan pasukan 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, serta 300 kuda.

Pertolongan Allah dan Kemenangan Umat Islam

Ilustrasi perang Islam
Perang tabuk adalah perang terakhir yang diikuti Rasulullah SAW

Di saat Nabi SAW melihat jumlah pasukan dan peralatan perang yang tidak seimbang, Nabi Muhammad SAW bersedih dan menangis, lalu berdoa kepada Allah SWT:

يَا رَبِّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ، فَلَنْ تُعْبَدَ فِي الْأَرْضِ أَبَدًا

“Ya Tuhanku, jika golongan ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini untuk selama-lamanya,".

Do’a Nabi Muhammad SAW dikabulkan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al Anfal ayat 9-10 bahwa Allah SWT mengirimkan 1.000 malaikat untuk membantu pasukan Muslim.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Q.S. Al Anfal 9).

وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S. Al Anfal : 10).

 

Datangnya Pertolongan Allah

Dalam Ayat lain juga dijelaskan perihal pertolongan Allah pada perang Badar:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya. (Q.S. Ali Imran : 123)”

Selain berdoa, upaya lahiriah juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan merancang strategi peperangan. Dia menjajarkan pasukan kaum muslim dalam formasi rapat.

Kemudian, Dia juga memerintahkan agar sumur-sumur segera dikuasai untuk memutus pasokan air ke kaum kafir Quraisy. Selain itu, perang juga diawali dengan pertempuran jarak jauh.

Dalam peperangan ini, umat Islam tidak segera menyambut pasukan kafir Quraisy dengan adu fisik langsung. Mereka terlebih dahulu menembakkan anak-anak panah dari kejauhan. Kemudian, barulah mereka menghunus pedang dan melakukan pertempuran.

Lewat tengah hari, sebanyak 50 pemimpin pasukan kafir Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal. Sementara itu, banyak sisanya yang lari tunggang-langgang. Sementara itu, korban dari kaum muslim hanya 14 orang. Selain memukul mundur 1000 tentara dari Quraisy, umat Islam juga berhasil mengambil rampasan 600 persenjataan lengkap, 700 unta, 300 kuda, serta perniagaan milik kafilah Abu Sufyan.

Dengan kecerdikan Nabi Muhammad dan kedisiplinan pasukannya, umat Islam berhasil memenangkan peperangan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dibahas dalam buku 'Perang Badar' karya Abdul Hamid Jaudah al-Sahhar.

Penulis: Khazim Mahrur

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya