Saatnya Petani Kolang-kaling Tasikmalaya Raih Cuan Saat Ramadhan

Usai diterpa badai pandemi, Ramadhan tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi warga dan petani buah kolang-kaling Desa Tanjungsari Tasikmalaya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 05 Apr 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 09:00 WIB
Nampak para warga dan petani kolang-kaling atau cangkaleng, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sibuk mempersiapkan buah kolangkaling.
Nampak para warga dan petani kolang-kaling atau cangkaleng, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sibuk mempersiapkan buah kolangkaling. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Momen bulan suci Ramadhan 1443 H menjadi berkah tersendiri bagi warga dan petani buah kolang-kaling atau cangkaleng, di Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Usai terpuruk dihantam badai pandemi, momen Ramadhan tahun ini menjadi asa bagi para petani kolang-kaling untuk meraup berkah.

Apid (41), seorang petani kolang-kaling di Desa Tanjungsari mengatakan, sejak lama wilayahnya memang dikenal sebagai pemasok kolang-kaling kelas wahid di Tasikmalaya.

"Meski banyak pula kolang-kaling dari berbagai desa di kecamatan lain, tetapi kualitas kolang-kaling desa kami tetap terbaik," ujarnya, Minggu (3/4/2022).

Apid mengatakan, banyaknya pohon aren di wilayah desa memberikan keuntungan dan berkah bagi warga. Selain mampu mempertahankan produktivitas gula aren, produksi buah kolang-kaling pun terbilang ramai sepanjang tahun.

"Warga kami juga banyak yang memproduksi sapu ijuk, sapu lidi, tepung aci, hingga batang pohonnya pun bisa dimanfaatkan untuk bangunan," ujarnya bangga.

Memang tidak berlebih, jika dilihat, selain kondisi buah kolang-kaling lebih besar, kualitas daging kolang-kaling yang dihasilkan juga lebih bersih, dan cocok untuk diolah dalam industri pengolahan makanan.

"Biasanya bandar besar dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ngambil barangnya dari sini," klaim dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Permintaan Meningkat

Nampak para warga dan petani kolang-kaling atau cangkaleng, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sibuk mempersiapkan buah kolangkaling.
Nampak para warga dan petani kolang-kaling atau cangkaleng, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sibuk mempersiapkan buah kolangkaling. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Hal senada disampaikan Asep Candra (52), warga Desa Tanjungsari lainnya. Menurut Asep, berdasarkan pengalaman, aktivitas jual beli buah kolang-kaling sudah berlangsung sejak dua bulan sebelum masuknya Ramadhan.

Beberapa daerah yang biasa mendapatkan suplai kolang-kaling Tanjungsari, Tasikmalaya ini yakni Bandung, Cianjur, Bogor, Bekasi, Jakarta, termasuk beberapa kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Kediri, Kudus Jogyakarta, hingga Surabaya.

"Saat mendekati bulan ramadan produksi meningkat hampir tiga kali lipat," ujar dia.

Selama Ramadhan berlangsung, sedikitnya sekitar 3-4 ton buah kolang-kaling berhasil diproduksi dalam sehari. Bahkan untuk memenuhi permintaan, Asep mengaku mendapatkan suplai tambahan dari daerah lain seperti Taraju, Cigalontang dan wilayah Tasik Selatan.

"Sekarang sedang kita olah untuk pengiriman ke Demak dan Surabaya," kata dia.

Namun meskipun demikian, total produksi buah kolang-kaling saat ini belum kembali normal dibanding sebelum pandemi Covid-19 datang.

“Rata-rata produksi menjelang Ramadhan tahun-tahun lalu tidak kurang bisa dari 100 ton," kata dia.

Saat ini harga jual ke luar kota mencapai Rp9.500 per kilogram (kg), sementara penjualan untuk wilayah Tasikmalaya berkisar di angka Rp8.000 per kg.

Infografis

INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya