BMKG: Tasikmalaya Paling Terancam Kena Tsunami Akibat Gempa Megathrust

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung, Sandy Nur Eko, mengungkapkan, terdapat ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter apabila gempa megathrust terjadi, terutama di di Pantai Cipatujah.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2022, 08:01 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 08:01 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi gelombang tinggi di laut. (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Tasikmalaya menjadi wilayah paling tinggi terkena ancaman gelombang tsunami akibat megathrust atau zona subduksi di pantai selatan Jawa Barat, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG telah memetakan sejumlah wilayah yang terancam terkena gelombang tsunami. Tasikmalaya jadi wilayah yang tertinggi dengan ancaman gelombang tsunami akibat gempa megathrust tersebut.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung, Sandy Nur Eko, mengungkapkan, terdapat ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter apabila gempa megathrust terjadi, terutama di di Pantai Cipatujah.

"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah 23 meter, dengan waktu tiba sekitar 15 menit," ujar Sandy dalam seminar daring yang digelar BMKG Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir Antara.

Sandy mengatakan, kekuatan gempa yang sudah dipetakan diprediksi dengan magnitudo 8,7, baik itu di zona subduksi Selat Sunda maupun selatan Jawa Barat.

Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukannya, yaitu untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan yakni mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

Wilayah Lain yang Terancam

Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi

Selain Tasikmalaya, menurut dia Kecamatan Pamengpeuk, Garut, turut terancam terkena tsunami setinggi 18 meter apabila gempa megathrust terjadi. Dia menuturkan, kurang lebih tsunami tersebut bakal sampai 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa.

Lalu, Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, juga terancam terkena gelombang setinggi 18 meter dengan waktu sekitar 18 menit sampai ke pesisir setelah gempa.

Sementara Pantai Pangandaran diprediksi bakal terkena gelombang tsunami dalam waktu 36 menit usai terjadi gempa megathrust dengan ancaman gelombang setinggi 15 meter.

Dengan demikian, kata Sandy, pesisir selatan Jawa Barat punya waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespons dengan cepat mitigasi masyarakat guna menghindari dampak gelombang tsunami.

Prediksi Waktu

Ilustrasi BMKG (Sumber: bmkg)
Ilustrasi BMKG (Sumber: bmkg)

Menurut Sandy, perhitungan waktu itu pun perlu diasumsikan dengan prediksi waktu gelombang datang dikurangi waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.

"Jadi bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa itu," ucapnya.

Sumber: Antara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya