Ikatan Pelajar Muhammadiyah Angkat Suara Perihal Kejahatan Jalanan Klitih

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengecam aksi kejahatan jalanan klitih yang terjadi di Yogyakarta

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2022, 02:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 02:30 WIB
Ilustrasi klitih
Ilustrasi klitih Foto oleh NEOSiAM 2021 dari Pexels

Liputan6.com, Yogyakarta - Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mengecam aksi kejahatan jalanan klitih yang terjadi di Yogyakarta dan akan melakukan pendampingan psikososial bagi remaja yang melihat atau jadi korban dari tindakan tersebut.

"Kita perlu mengecam perbuatan klitih yang mayoritas dilakukan oleh pelajar, dan meminta seluruh elemen mulai dari teman sebaya, keluarga, organisasi masyarakat, tenaga pendidik, dan pihak yang berwajib untuk secara kolektif menangani klitih secara serius," ujar Ketua IPM Yogyakarta Racha Julian Chairurrizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, dikutip Antara.

Ia mengatakan fenomena kejahatan jalanan ini merupakan permasalahan sosial yang kompleks dan diperlukan sinergi semua pihak untuk meminimalisasi dan mencegah adanya kasus serupa.

Menurutnya, strategi taktis perlu dimasifkan untuk menurunkan angka kejahatan jalanan di Yogyakarta. Ia meminta agar pemerintah setempat serius dalam menangani fenomena klitih ini dan tak menganggap hanya sebatas kenakalan remaja biasa.

"Dengan kedaruratan yang sedemikian rupa, saya pikir, Pemerintah DIY untuk secara tegas menangani kasus ini dengan strategi aksi yang tidak bertele-tele dan membuat jera," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Skema Psikosial

Sementara itu, Ketua Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah DIY Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Muhammad Yasir Abdad mengatakan IPM tengah menyiapkan skema psikososial bagi mereka yang melihat langsung kejadian perkara seperti pembacokan dan penganiayaan lain yang menyebabkan trauma.

"Tentu dalam hal ini kami juga akan melakukan audiensi dengan KPAI dan Aisyiyah untuk menyiapkan tim khusus yang kompeten dalam proses pendampingan trauma," katanya.

Menurutnya, fenomena klitih yang menjadi citra buruk bagi Yogyakarta, mengharuskan semua pihak untuk turut andil dalam menekan angka kejahatan jalanan yang dilakukan oleh remaja tersebut.

Ia memandang kemampuan melihat inti pokok permasalahan sosial dan menyiapkan langkah strategis yang menyentuh langsung para pelajar perlu diperbanyak agar pelajar di DIY semakin sadar bahwa kebutuhan rasa aman masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.

"Selain itu, strategi jangka panjang yang juga kami siapkan adalah membentuk satuan tugas yang memberikan pendidikan sosial berbasis penyaluran kemampuan bagi pelajar di DIY agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya