Liputan6.com, Gununkidul Menjadi salah satu tujuan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, terus lakukan pembangunan guna peningkatan ekonomi warga dan kemudahaan akses pariwisata bagi para pengunjungnya. Setidaknya ditahun 2022 ini, kabupaten Gunungkidul merencanakan beberapa proyek besar.
Bupati Gunungkidul H Sunaryanta, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR) serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gunungkidul meninjau lokasi rencana kegiatan proyek jalan dan proyek besar yang akan di laksanakan tahun 2022.
Baca Juga
Menurut Bupati, Tahun 2022 setidaknya ada 15 proyek besar dengan prioritas khusus pembangunan konstuksi rehabilitasi Jalan Kabupaten. Sel;ain itu, pembangunan jaringan irigasi, dan pembangunan ikon Gunungkidul sekaligus penataan wajah kota juga menjadi prioritas pembangunan.
Advertisement
“Kunjungan ini untuk melihat langsung daerah mana saja yang akan dibangun. Pantauan pertama kita laksanakan di berada wilayah zona timur Gunungkidul. Termasuk pembangunan ikon,” kata Bupati, Senin (11/4/2022).
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, ikon ini akan menjadi wajah baru sekaligus penataan wajah kota Kabupaten Gunungkidul. Menurutnya sosialisasi kegiatan ini akan segera dilakukan kepada masyarakat. ”Penataan wajah kota, agar semakin segar dan menarik,” paparnya
Selain itu, pembangunan jalan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena akses yang mudah. Selain itu beberapa peningkatan ruas jalan ini akan terhubung dengan destinasi wisata yang diharapkan akan mempunyai dampak yang baik bagi perkembangan pariwisata khususnya di kawasan timur Gunungkidul.
“Wilayah timur ini berbatasan langsung dengan Propinsi lain sehingga diperlukan perhatian khususnya untuk akses wisatawan,” terang Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Gunungkidul, Drs. Irawan Jarmiko, M.Si mengatakan akan membangun ikon berbentuk bangunan tobong gamping yang rencananya akan didirikan di kawasan bundaran Siyono, Kapanewon Playen. Tobong tersebut sekaligus akan mengantikan pantung pengendang yang saat ini masih berdiri.
“Bangunan tobong dengan tinggi 9 meter akan menjadi penganti patung pengendang. Tobong akan menjadi ikon Gunungkidul karena memang menurut riwayat Gunungkidul dulu menjadi sumber bahan baku tobong,” terang Irawan.
Irawan menegaskan bahwa pembanguan akan dimulai tahun ini. Menurutnya proses perencanaan hampir selesai dan program kegiatan akan segera direaliasikan. Pembangunan dalam sekmen pertama akan dilaksanakan mulai bundaran Siyono Harjo hingga Kranon dengan anggaran Rp9.463. 451.906.
“Semua bangunan yang ada di kawasan bundaran siyono akan kira rombak total. Nanti akan ada taman dengan tempat duduk, meski begitu kita tidak melakukan pelebaran namun penataan trotoar,” Jelasnya.
Irawan juga menyampaikan bahwa kawasan trotoar dari bundaran Siyono hingga Padukuhan Kranon akan dibangun seperti kawasan Malioboro. Meski demikian, pihaknya masih mematangkan bahan yang akan digunakan serta lebar trotoar nantinya.
“Pokoknya bahannya tidak jauh dengan yang berada di pusat pendestrian Malioboro. Kita rombak total,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
10 Kegiatan
Selain itu Irawan juga mengatakaan bahwa setidaknya ada 10 kegiatan di antaranya proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul yang menelan anggaran Rp12 miliar. Peningkatan struktur jalan ruas Semin- Tambakromo senilai Rp11 miliar. Pembangunan ruas jalan Siyono-Beleharjo Segmen 1 (Bunderan Siyono - Kranon) menelan anggaran Rp9 miliar.
“Selain itu ada pembangunan pekerjaan kontruksi rehabilitasi jalan Kabupaten ruas simpang empat Ngentak - Simpang 4 jonge yang menelan anggaran hampir Rp5 miliar,” katanya.
Irawan juga menerangkan, pembangunan selanjutnya peningkatan ruas Pakel - Petir menelan anggaran Rp4 miliar. Pembanunan irigasi di Pacarejo menelan anggaran hampir Rp4 miliar. Selanjutnya pembangunan jalan pekerjaan kontruksi rehabilitasi jalan kabupaten ruas Bintaos- Sumber Wungu menelan Rp3,6 miliar.
“Ruas jalan Serpeng- Semanu menelan Rp3 miliar, ruas Banjarejo - Pantai Drini menelan Rp3 miliar dan Pembangunan irigasi kalihari menelan anggaran Rp2,7 miliar. Kegiatan ini sebagian gesar bersumber dari DAK,” Pungkasnya.
Advertisement