Liputan6.com, Semarang - Jawa Tengah selalu menjadi daerah yang paling banyak menerima pemudik setiap kali libur Lebaran. Hal ini mengingat diaspora Jateng yang sangat besar dan tersebar se-antero Tanah Air.
Bagi Badan Intelijen Negara (BIN), ini berarti risiko Jateng dalam hal penularan Covid-19 selama libur Lebaran nanti juga tergolong tertinggi. Mengingat, mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi merupakan cara penularan virus yang paling mudah.
Untuk memitigasi risiko ini, BIN kembali menggelar vaksinasi di 13 kota dan kabupaten yang meliputi, Semarang, Salatiga, Banyumas, Blora, Boyolali, Kudus, Pati, Rembang, Temanggung, Pekalongan, Brebes, Jepara dan Kendal.
Advertisement
Menurut Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto, intensifikasi vaksinasi merupakan mitigasi risiko penularan yang paling penting.
“Dengan vaksinasi yang merata, apalagi bila sudah sampai dosis booster, kekebalan komunal masyarakat akan terbentuk dan bertahan lama. Risiko penularan di lingkungan yang memiliki kekebalan komunal yang baik akan terkendali, rendah, dan kalaupun terjadi niscaya bisa ditangani dengan baik,” ujar Sondi Siswanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/4/2022).
Vaksinasi yang digelar di 13 wilayah ini, lanjut Kabinda, merupakan kelanjutan dari upaya menjangkau semua wilayah Jateng yang terdiri dari 29 kabupaten/kota. Sejauh ini, animo masyarakat terlihat cukup baik. Terlebih karena dalam setiap kegiatan vaksinasi, Binda Jateng selalu menggandeng berbagai pihak di tengah masyarakat.
Tetap Prokes
"Bersama sejumlah instansi terkait dan berbagai organisasi kemasyarakatan, kami intensifkan vaksinasi ke semua kelompok masyarakat dan ke semua wilayah di Jateng. Target kita mulai anak usia 6-11 tahun hingga lanjut usia," ujar Sondi Siswanto.
Dalam setiap kegiatan vaksinasi, jajaran Binda Jateng juga selalu mengingatkan pentingnya pembiasaan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari. Karena, seperti kata Presiden Jokowi, dalam menghadapi pandemi, masyarakat cukup melakukan dua hal ini: vaksinasi dan prokes. Dengan begitu, pandemi Covid-19 di Indonesia dapat berakhir, atau setidaknya bertransformasi menjadi endemi.
“Saya selalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pandemi dapat segera berakhir dan masyarakat dapat beraktivitas secara normal kembali," tutupnya.
Advertisement