Bahagianya Petani Sawit di Kampar Mendapatkan Bantuan Bekal Lebaran

Ratusan pekerja dan petani sawit di Desa Pangkalan Baru, Kabupaten Kampar, mendapatkan bantuan menjelang Lebaran Idul Fitri setelah beberapa bulan tak ada pemasukan.

oleh M Syukur diperbarui 30 Apr 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2022, 11:00 WIB
Seorang petani Kopsa-M memperlihatkan dana talangan yang diperoleh untuk bekal Lebaran Idul Fitri.
Seorang petani Kopsa-M memperlihatkan dana talangan yang diperoleh untuk bekal Lebaran Idul Fitri. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Segera datangnya Lebaran Idul Fitri sempat membuat ratusan petani dan pekerja Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M) gundah. Mereka sudah beberapa bulan tak berpenghasilan dan digaji karena dualisme kepimpinan di badan usaha di Desa Pangkalan Baru, Kabupaten Kampar itu.

Kini mereka mendapatkan secercah harapan untuk berlebaran setelah mendapatkan dana talangan Rp1,08 miliar. Uang itu berasal dari PT Perkebunan Nusantara V sebagai bapak angkat dari koperasi tersebut.

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur doa kami didengar melalui bantuan dana talangan dari perusahaan, terimakasih PTPN V," kata Rita, salah seorang pekerja Kospsa-M sesaat usai menerima dana talangan di Balai Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kamis petang, 28 April 2022.

Kebahagiaan yang dirasakan Rita juga dirasakan ratusan petani dan pekerja lainnya. Mereka tetap tersenyum meskipun antri berjam-jam di balai desa agar dapur tetap mengepul menjelang dan sesudah lebaran.

Seperti disampaikan, Ali Umar. Petani anggota Kopsa-M ini menyebut talangan yang diterimanya sangat membantu dirinya dan keluarga menyambut hari raya besar umat Islam.

"Terutama untuk membayar zakat fitrah dan membeli pakaian anak-anak, memang bentuknya pinjaman, tapi kami sangat bersyukur bapak angkat kami (PTPN V) yang memahami kondisi ini," ujar Ali.

Ddualisme kepemimpinan ini terjadi beberapa bulan belakangan. Anthony Hamzah, ketua sebelumnya, kembali terpilih tapi ada sebagian anggota yang keberatan hingga terpilih lagi Nusirwan sebagai ketua versi lain.

Anthony Hamzah saat ini sedang menjalani sidang di Pengadilan Negeri Bangkinang. Dia didakwa jaksa sebagai aktor penyerangan barak karyawan sebuah perusahaan sawit di desa itu.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Talangan Kedua

Terlepas dari dualisme ini, Nusirwan sebagai ketua Kopsa-M versi lainnya mengaku bersyukur atas pinjaman menjelang lebaran ini. Dia menyebut dari uang miliaran itu, Rp827 juta diberikan kepada pekerja dan Rp254 juta untuk petani.

"Saya mengucapkan terima kasih atas pengertian, kemudahan, dan bantuan PTPN V ini," katanya.

Talangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam enam bulan terakhir. Bantuan ini terwujud setelah para petani dan pekerja meminta perusahaan negara tersebut membantu.

"Kepala desa sebagai pembina dan pengawas Kopsa-M berkenan memberikan surat penyataan dan memverifikasi data para penerima dana talangan, PTPN V pun menyambut baik permohonan kami," kata Nusirwan.

Sebagai informasi, uang petani dan pekerja itu masih tersimpan di rekening penampung atau escrow account antara Kopsa-M dan PTPN V sebagai avalis. Hanya saja tersendat akibat adanya dualisme kepengurusan.

Sementara itu, Kepala Desa Pangkalan Baru Yusry Erwin mengapresiasi langkah tanggap PTPN V melihat kondisi petani dan pekerja. Dia juga sekaligus merasa prihatin adanya dualisme padahal dulunya pendirian Kopsa-M berawal dari mimpi ninik mamak agar ekonomi warga desa terangkat.

"Terlebih lagi dengan adanya sinergi bersama PTPN V, awalnya berjalan baik tapi kemudian hancur sehingga untuk membayar hak pekerja dan petani sendiri memakai dana talangan," jelas Yusri.

Sebaiknya Duduk Bersama

Sementara itu, Executive Vice President Plasma PTPN V, Arief Subhan Siregar menjelaskan, talangan ini menyusul belum adanya kejelasan dari Dinas Koperasi Kabupaten Kampar terkait kepengurusan yang sah. Sehingga pencairan hak para pekerja dan petani dari akun bersama tidak bisa dilakukan.

Arief sangat sangat prihatin atas keterlambatan pembayaran gaji akibat dualisme ini. Namun di sisi lain, pekerja dan petani merupakan mitra sehingga harus dibantu.

"Untuk itu dalam situasi buntu ini, kami berinisiatif membantu gaji pekerja melalui dana talangan menjelang hari lebaran,” ujarnya.

Dijelaskannya, data para pekerja bersama besaran gajinya didapat dari pengurus Kopsa-M yang bersumber dari pekerja itu sendiri. Selanjutnya bantuan talangan ini nantinya akan dikembalikan oleh koperasi ke perusahaan pada saat dana di rekening bersama sudah bisa dicairkan.

"Tidak ada bunga atau beban tambahan apapun dalam talangan gaji ini karena tujuan kita cuma satu, memudahkan serta memberikan hak petani dan pekerja sebagaimana mestinya," tuturnya.

Arief menyatakan tidak mungkin selamanya perusahaan dapat menalangi. Diapun meminta persoalan dualisme kepengurusan ini dapat diselesaikan secepat mungkin demi kepentingan para petani.

Arief menyarankan kedua belah pihak agar dapat duduk bersama, sesuai dengan arahan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang telah turun langsung ke lokasi Kopsa M di Desa Pangkalan Baru beberapa waktu lalu.

"Dulu Anthony meminta bantuan KSP, sekarang sudah ada rekomendasi KSP jadi laksanakanlah," tegas Arief.

Arief menginginkan agar semua pihak duduk bersama sebagaimana rekomendasi KSP dan menundukkan ego masing-masing dari merasa paling benar.

Arief berharap momentum bulan suci ini dijadikan kedua kelompok untuk bersatu dan bersama-sama membangun kebun untuk kesejahteraan bersama

"Selain itu kita juga berharap Dinas Koperasi Kabupaten Kampar untuk dapat segera membantu pengurusan Kopsa M ini sebagaimana arahan ombudsman," pinta Arief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya