Bio Homy, Inovasi Pengolahan Sampah Portabel Karya Mahasiswa

Inovasi ini masuk dalam Digital Innovation & Technology Competition yang digelar oleh Astra International pada tahun 2022 ini.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 05 Jun 2022, 11:27 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2022, 11:27 WIB
Mahasiswa UGM
Inovasi mahasiswa UGM ini masuk dalam Digital Innovation & Technology Competition yang digelar oleh Astra International pada tahun 2022 ini.

Liputan6.com, Jakarta Sampah tentu telah lama menjadi masalah utama bagi setiap daerah di Indonesia. Sampah nasional didominasi oleh sampah rumah tangga sebesar 73%.

Artinya rata-rata setiap orang Indonesia mampu menghasilkan 0,7 kg sampah per hari. Sampah tersebut hanya akan berakhir di tempat penampungan akhir (TPA) tanpa adanya pengolahan dari hulu, sehingga menyebabkan sebagian besar TPA di Indonesia telah mengalami over capacity.

Untuk itu, mahasiswa UGM membuat suatu inovasi biogas portable bernama Bio Homy sebagai solusi efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sampah rumah tangga dengan modal minim, perawatan yang mudah, dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Inovasi ini masuk dalam Digital Innovation & Technology Competition yang digelar oleh Astra International pada tahun 2022 ini.

Bio Homy dikerjakan oleh tiga mahasiswa yang berasal dari berbagai Fakultas. Mereka adalah  Iqbal Wahdan Salsabil, Fariz Jordan Fadillah, dan Nursifa Maulidini Rahma Pratiwi. Mereka berhasil mengubah sampah organik di rumah tangga menjadi sumber energi pemasakan dan penerangan rumah.


Bio Homy Sebagai Solusi

“Inovasi Bio Homy hadir sebagai solusi digester biogas yang dirancang portabel untuk mengkonversi sampah organik rumah tangga serta menghadirkan solusi Energi Baru dan Terbarukan yang ramah lingkungan,” ujar Iqbal Wahdan Salsabil, salah satu bagian tim, Selasa (23/5). Bio Homy dirancang mampu menampung 90 L sampah organic dan menghasilkan 75 L gas metan siap pakai.

Iqbal menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang rela merogoh kantung dalam membuang sampah rumah tangganya. Hampir keseluruhan produk biogas juga berbentuk rumit dan hanya mengolah limbah ternak saja. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia cenderung tidak ambil pusing dalam membuang limbah rumah tangganya.

Selain mudahnya penggunaan dan harga yang cukup terjangkau, Bio Homy juga dirancang portable dengan menggunakan roda dan ukurannya yang kecil, sehingga mampu diletakkan di setiap sudut rumah. Melalui berbagai dukungan dan sejumlah penyempurnaan, diharapkan inovasi biogas portabel karya mahasiswa UGM tersebut mampu berpeluang besar dipasarkan pada berbagai daerah di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya