Ada Potensi Banjir Rob di Bima dan Dompu, BMKG Imbau Warga Waspada

Banjir rob berpotensi terjadi dan diprediksi berlangsung dalam waktu yang berbeda di wilayah pesisir Bima dan Dompu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bima - Banjir rob berpotensi terjadi dan diprediksi berlangsung dalam waktu yang berbeda di wilayah pesisir Bima dan Dompu pada periode 13-17 Juni 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan sudah mengimbau warga untuk selalu waspada.

"Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Forecaster Onduty BMKG Stasiun Meteorologi Sultan M Salahuddin Bima Jumratul Aida, Selasa (14/6/2022).

Aktivitas masyarakat yang dapat terganggu, di antaranya bongkar muat di pelabuhan, air banjir memasuki pemukiman warga, kerusakan pada tambak garam dan perikanan darat. Sehingga, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi terkini dari BMKG.

"Puncak kejadian rob diprediksi terjadi hari ini sampai besok," katanya.

BMKG menyatakan angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km/jam di beberapa perairan di Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang utamanya di Laut Jawa, Laut Sawu, Laut Flores, Laut Banda, dengan ketinggian gelombang mencapai 2.0 meter dan di Perairan barat Sumatera, Perairan selatan Jawa hingga NTT, Laut Arafuru dengan ketinggian gelombang mencapai 3.0 meter.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasang Air Laut

Berdasarkan citra satelit Altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi. Bersamaan dengan itu, adanya fenomena super full moon, yaitu fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase Pasang Air Laut Tertinggi pada tanggal 14 Juni 2022, berpotensi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.

"Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di wilayah pesisir Bima dan Dompu pada periode 13-17 Juni 2022, di antaranya Wilayah Pesisir Perairan Utara Bima dan Dompu. Wilayah Pesisir Perairan Selatan Bima dan Dompu," katanya.

Sebelumnya, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir rob atau air laut dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Video banjir rob di Bandara Bima itu viral setelah menyebar luas di Media Sosial Facebook. "Air pasang sampai menggenangi Bandara Bima," tulis akun Sirnawa Ibrahim dalam statusnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya