Kenali Dua Tipe Quarter-Life Crisis, Kamu Termasuk yang Mana?

Terdapat dua kunci dalam mengatasi permasalahan quarter life crisis, yakni dimulai dengan tipe locked-in dan dilanjutkan dengan tipe locked-out.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Jul 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2022, 09:00 WIB
quarter life crisis
Ilustrasi mengalami Quarter Life Crisis/copyright shutterstock

Liputan6.com, Yogyakarta - Quarter life crisis atau krisis seperempat abad merupakan tahapan perubahan masa remaja menuju dewasa. Pada tahapan ini, seseorang biasanya dipenuhi rasa kekhawatiran, keraguan terhadap diri sendiri, dan tak jarang memunculkan pertanyaan-pertanyaan terhadap diri sendiri.

Banyak yang mengira kalau fase ini hanya dialami seseorang di usia 20-25 tahun, padahal masa-masa mempertanyakan diri ini juga berlanjut hingga di usia 30 tahun bahkan lebih. Hal itu sejalan dengan definisi quarter-life crisis menurut psikologi, yakni merujuk pada keadaan emosional yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia 18 hingga 30 tahun.

Beberapa hal bisa memicu penyebab quarter life crisis, seperti kesulitan dalam pencarian kerja atau perencanaan karir, tinggal sendirian untuk pertama kalinya, mengatur hubungan sosial dengan orang lain, dan mengambil keputusan jangka panjang dalam urusan profesional maupun personal.

Seorang dosen senior dari University of Greenwich, Olicer Robinson mengungkapkan, terdapat dua kunci dalam mengatasi permasalahan quarter life crisis, yakni dimulai dengan tipe locked-in dan dilanjutkan dengan tipe locked-out.

1. Tipe Locked-In

Fase ini dialami pada usia 20-25 tahun yang merupakan masa pencarian jati diri. Dalam tipe ini, terdapat empat fase, yakni fase locked in, separation and breaking out, trying new things, dan resolution and a sense of growth.

Fase locked in ialah perasaan terikat pada satu komitmen atau lebih yang tidak memuaskan atau tidak sesuai harapan. Selanjutnya, fase separation and breaking out, yakni fase yang menantang dan emosional karena pada fase ini seseorang telah berhasil mengenali permasalahan dalam diri.

Berlanjut ke fase trying new things, yakni fase ketika seseorang akan meluangkan waktu untuk bereksperimen, menelusuri berbagai pilihan lain yang tersedia untuk mengambil perspektif baru. Fase terakhir pada tipe ini adalah fase resolution and a sense of growth, yakni seseorang sudah tidak merasa terjebak dalam masa krisis dan telah berhasil menenukan hal yang selama ini dicari.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Locked Out

2. Tipe Locked-Out

Fase ini dialami oleh seseorang menjelang usia 30 tahun. Sama seperti tipe locked-in, tipe ini juga memiliki empat fase, yaitu fase fired up, locked-out, reflective pause, dan rescalling and resolution.

Pada fase fired up seseorang mulai mencari kesempatan dalam karir dan hubungan sosial. Berlanjut ke fase locked-out yang akan memengaruhi tingkat kepercayaan diri secara negatif karena mengalami kegagalan dalam proses mencari tujuan.

Kemudian, pada fase reflective pause, seseorang akan berhenti sementara di tengah berbagai percobaan yang dilakukan untuk memikirkan solusi alternatif yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan dan memahami diri sendiri. Pada fase terakhir, yakni rescaling and resolution, seseorang akan mengambil pendekatan baru dan mengubah skala dari tujuan yang ingin diraih.

Resolusi baru inilah yang akan memberikan perspektif baru dalam hidup.

 

Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya