Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap membaca karya sastra, biasanya kita akan menemukan diksi yang unik dan belum pernah ditemui. Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.
Sebagai pembaca, menemukan diksi baru layaknya menemukan harta karun yang dapat memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Sedangkan bagi penulis, memilih diksi yang unik bisa menjadi salah satu cara untuk memperindah sebuah karya.
Namun, dalam memilih diksi, seorang penulis harus tetap memperhatikan beberapa syarat, yakni diksi harus tepat, benar, dan lazim. Pemilihan diksi yang tidak tepat akan menyebabkan perbedaan makna yang membuat pesan penulis tidak tersampaikan kepada pembaca.
Advertisement
Baca Juga
Berikut deretan diksi indah bahasa Indonesia yang wajib masuk kamus pribadimu:
Arunika
Tak hanya terdengar indah, arti dari kata ini juga sama indahnya. 'Arunika' memiliki arti cahaya matahari ketika pagi dimulai, yang sepertinya sama dengan syafak, fajar shadiq, atau sunrise.
Buhul
Kata ini mungkin terdengar unik. Namun, ternyata 'buhul' masuk dalam kata baku dengan arti ikatan atau simpul yang biasa dilakukan pada seutas tali.
Candala
Meskipun 'candala' terkesan memiliki kesamaan dengan kata 'canda', tetapi maknanya jauh berbeda. 'Candala' memiliki arti rasa rendah diri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Candramawa
Candramawa
'Candramawa' memiliki arti hitam bercampur putih yang berkaitan dengan warna bulu kucing. Kata ini bisa dijadikan inspirasi untuk memberi nama kucing yang memiliki warna bulu hitam dan putih.
Dirgantara
Kita cukup sering mendengar dan menemukan kata ini, terutama pada nama seseorang. Kata ini memiliki arti segala sesuatu yang ada di atas bumi, meliputi langit dalam atmosfer sampai luar angkasa.
Genta
Kata 'genta' biasanya ditemukan dalam buku-buku karya sastra klasik. Dalam KBBI, 'genta' memiliki arti lonceng besar yang biasanya dipasang di menara gereja.
Jenggala
Sekilas, pengucapan kata ini mirip dengan benggala, dari nama benggal (bengal), di India yang terkenal dengan sapinya. Namun, keduanya memiliki arti berbeda, 'jenggala' memiliki arti hutan.
Kenes
'Kenes' memiliki dua makna, salah satunya bermakna genit. Selain itu, 'kenes' adalah kata cakapan yang menggambarkan karakter lincah.
Lincah yang dimaksud di sini adalah sebuah karakter yang membuat seseorang senang melihatnya karena aktif secara fisik. Kata ini biasanya mengacu pada anak kecil.
Klandestin
Indah dan unik adalah dua kata yang cocok untuk mendeskripsikan kata ini. Menurut KBBI, ‘klandestin’ merupakan kata kerja yang memiliki makna secara rahasia, secara gela, atau secara diam-diam.
Advertisement
Lajnah
Lajnah
Kamu mungkin menganggap bahwa lajnah adalah kata dari bahasa asing. Padahal, kata ini berasal dari bahasa Indonesia yang memiliki arti panitia atau komisi.
Menjura
'Menjura' artinya membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan. Maksudnya, sebuah posisi tubuh dengan maksud menghormat.
Meraki
Meraki berbeda dengan merakit. Kata 'meraki' memiliki arti melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas, dan sepenuh jiwa.
Nirmala
Jika dulu kamu suka membaca malajah Bobo, mungkin sudah tidak asing dengan kata ini. Dalam Cerita dari Negeri Dongeng, Nirmala adalah nama seorang peri cantik yang baik hati.
Ternyata kata ‘nirmala’ adalah sebuah kosakata dalam bahasa Indonesia yang berarti tanpa cacat cela, bersih, suci, tidak bernoda. Sesuai dengan karakter peri Nirmala.
Nirwana
'Nirwana' yang berarti surga merupakan kata indah dalam bahasa Indonesia yang mungkin sudah tidak asing lagi. Arti lain dari kata ini yakni konsep Buddha tentang keadaan setelah mati yang tanpa penderitaan (sehingga tidak perlu bereinkarnasi).
Nuraga
Menurut KBBI, ‘nuraga’ merupakan kata arkais yang menandai bahwa kata tersebut tidak lazim. ‘nuraga’ memiliki arti simpati atau berbagi rasa.
Pancarona
Menurut KBBI, ‘pancarona’ termasuk salah satu kata klasik yang menandai bahwa kata tersebut digunakan dalam ragam kesusastraan Melayu Klasik. 'Pancarona' memiliki arti bermacam-macam warna atau pancawarna.
Rahara
Rahara
Kata 'rahara' merujuk pada perempuan. Lebih tepatnya, memiliki arti gadis pada usia yang sudah selayaknya menikah.
Sabitah
'Sabitah' adalah bintang yang dari bumi, posisinya tampak tetap dan tidak bergerak. 'Sabitah' merupakan bintang penunjuk arah bagi nelayan.
Sandyakala
'Sandyakala' berarti cahaya merah saat senja. Sastrawan Sanusi Pane pernah menggunakan kata ini sebagai judul drama sejarah pada tahun 1930-an, yakni "Sandyakala Ning Madjapahit".
Saujana
Jika kamu pendengar setia KLa Project, pasti sudah tidak asing dengan kata ini. 'Saujana' memiliki arti sejauh mata memandang.
Sawala
'Sawala' memiliki arti debat. Kata ini memiliki kesan yang terdengar lebih artistik dan tradisional.
Suryakanta
Siapa sangka, kaca pembesar ternyata memiliki padanan kata yang indah. 'Suryakanta' adalah sebutan untuk menyebut lup atau kaca pembesar.
Advertisement
Swakarya
Swakarya
Kata ini mungkin pernah kamu dengar, terutama jika berhubungan dengan konten kreativitas. 'Swakarya' memang memiliki arti hasil kerja sendiri, yang dalam bahasa Inggris, setara dengan istilah 'do it yourself'.
Swastamita
'Swastamita' merupakan pemandangan indah saat matahari terbenam. Bisa diartikan, 'swastamita' adalah pemandangan mengagumkan saat sunset.
Teyan
'Teyan' memiliki makna pemungutan atau pengumpulan uang. Dengan kata lain, 'teyan' memiliki makna yang sama untuk kata sinonim seperti donasi, amal, atau sumbangan.
Wiyata
Kata ‘wiyata’ tercatat sebagai kata benda yang memiliki arti; pengajaran atau pelajaran.
(Resla Aknaita Chak)