Liputan6.com, Palembang - Kejanggalan kematian AM (16), siswa 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jawa Timur (Jatim), kini sudah menemukan titik terang.
Polres Ponorogo Jatim sudah menetapkan dua orang tersangka dugaan penganiayaan maut tersebut, yakni MFH (18), asal Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) dan IH (17), asal Pangkal Pinang Bangka Belitung (Babel).
Advertisement
Baca Juga
Keluarga santri Gontor AM merasa bersyukur, karena tim Polres Ponorogo Jatim bergerak cepat dan sudah menetapkan dua orang santri senior Ponpes Gontor 1 menjadi tersangka kasus penganiayaan maut.
Sebelum penetapan para tersangka, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim, menyempatkan diri berziarah ke makam AM, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Selayur Palembang Sumsel.
Pada malam harinya, mereka mengikuti takziah di rumah duka di Kelurahan Kalidoni Palembang. Turut hadir kuasa hukum keluarga AM, Titis Rachmawati, yang mendampingi orangtua AM untuk berdialog bersama para petinggi Gontor.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Ponpes Gontor Ponorogo menawarkan beasiswa pendidikan ke kedua adik AM, yang berusia 11 tahun dan 5 tahun.
"Dalam pertemuan kemarin, memang benar ada tawaran untuk pendidikan gratis ke adik-adik almarhum," ucap Soimah, Senin (12/9/2022).
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beasiswa Gontor
Dia berterima kasih atas tawaran pendidikan gratis tersebut. Namun, Soimah belum terpikir untuk menerima tawaran tersebut.
Soimah sekeluarga hanya ingin fokus dengan proses hukum yang terus berjalan, agar mendapatkan keadilan untuk putra sulungnya tersebut.
"Masih fokus ke proses hukum saja, belum kepikiran mau menerima beasiswa tersebut," katanya.
Â
Advertisement
Larang ke Gontor
Rusdi, ayah AM pun mengamininya. Dia tak ingin pecah fokus, karena tawaran beasiswa dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim, yang dijanjikan akan dibiayai hingga ke perguruan tinggi.
Apalagi Rusdi ingat betul pesan terakhir AM, ketika istrinya berniat ingin menyekolahkan anak keduanya di Ponpes Gontor seusai tamat Sekolah Dasar (SD) di tahun ini.
"Jangan masuk Gontor, cukup aku saja yang tahu isi Ponpes Gontor itu. Cari sekolah lain saja. Itu yang diucapkan Aak, saat ibunya berniat memasukkan adik keduanya ke Gontor selepas tamat SD," kata Rusdi.