Kampanye Kejaksaan Garut Bentuk Karakter Pelajar SD Lewat Kantin Kejujuran

Karena kalau seorang anak dari kecil tidak jujur akan memberikan dampak negatif bagi lingkungannya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Sep 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 03:00 WIB
Kajari Garut Neva Sari Susanti bersama Kasi Datun Fery Nopiyanto di mengecek kantin kejujuran di sela-sela MoU pendampingan hukum dengan SDN Rego 10 Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Kajari Garut Neva Sari Susanti bersama Kasi Datun Fery Nopiyanto di mengecek kantin kejujuran di sela-sela MoU pendampingan hukum dengan SDN Rego 10 Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut, Jawa Barat, mengampanyekan pembentukan karakter jujur dan antikorupsi di tingkat pelajar dengan membuka Kantin Kejujuran.

Selain tanpa kasir, pola transaksi mandiri yang dilakukan tiap siswa, mampu menghasilkan generasi yang antikorupsi.

“Di situ tidak ada yang mengawasi, tetapi disiapkan makanan dan jumlah harganya, anak-anak tinggal membayar dengan uang yang dibawa, tanpa diawasi oleh kasir mereka mengambil pengembalian secara tepat,” ujar Kajari Garut Neva Sari Susanti, di sela-sela MoU pendampingan hukum dengan SDN Regol 10 Garut, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, pembentukan karakter jujur dan disiplin, dinilai penting dalam menghasilkan generasi unggul antikorupsi. “Minimal mampu jujur terhadap dirinya, jujur terhadap orang tuanya, jujur kepada gurunya,” kata dia.

Hadirnya kantin kejujuran di salah satu Sekolah Dasar (SD) unggulan di Garut itu diharapkan mampu menjadi contoh dan tauladan yang bagi sekolah lainnya, dalam mengajarkan karakter jujur sejak dini.

“Karena kalau seorang anak dari kecil tidak jujur akan memberikan dampak negatif bagi lingkungannya,” ujar dia mengingatkan.

Selain itu, kampanye kantin kejujuran di sekolah dasar menjadi upaya preventif atau pencegahan pihak kejaksaan, dalam mendidik masyarakat tertib hukum agar terhidar dari perbuatan tercela.

“Memang agak sulit memberikan contoh, tapi kalau contoh jajan di kantin kejujuran, jajan dengan jujur saya rasa anak-anak bisa melaksanakan dengan baik,” pinta dia.

 

Ajak Siswa Kunjungi Kejaksaan

Kajari Garut Neva Sari Susanti bersama Kasi Datun Fery Nopiyanto di mengecek kantin kejujuran di sela-sela MoU pendampingan hukum dengan SDN Rego 10 Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Kajari Garut Neva Sari Susanti bersama Kasi Datun Fery Nopiyanto di mengecek kantin kejujuran di sela-sela MoU pendampingan hukum dengan SDN Rego 10 Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Untuk memahami hukum sejak dini, Neva mengajak pihak sekolah melakukan kunjungan pelajar ke kantor kejaksaan dalam memberikan pemahaman hukum bagi mereka.

“Kalau study visit akan dijelaskan semuanya ada bidang pidum, intel, pidana khusus, termasuk kami berikan contoh mereka keliling model persidangan secara online yang mirip sekali dengan yang di pengadilan,” kata dia.

Kepala Sekolah Negeri (SDN) Regol 10 Garut Ema Nur Jamilah mengatakan, pendirian kantin kujujuran tercetus setelah dirinya melihat kesuksesan Kejari Garut mendirikan kantin kejujuran di lingkungan kejaksaan.

“Kebetulan sekolah kami adalah sekolah penggerak di kabupaten, sehingga kami memiliki program untuk menciptakan atau membentuk profil Pancasila,” kata dia.

Dalam enam poin penting pendidikan karakter Pancasila seperti berakhlak mulia, kreatif, mandiri, gotong royong, berkebhinekaan global dan  dan bernalar kritis, kehadiran kejujuran mutlak diperlukan.

“Jadi dasar dari semuanya atau pondasinya membutuhkan karakter kejujuran dari siswa didik anak-anak,” kata dia.

Selain melihat kantin kejujuran, kegiatan penguatan SDM sekolah unggulan di Garut itu diisi dengan kerja sama atau MoU pendampingan hukum bagi sekolah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya