Pakai Pertalite Berasa Boros, Ojek Online di Gorontalo Curhat Pendapatan Berkurang

Sejumlah pengendara ojek online (ojol) di Provinsi Gorontalo mengeluhkan borosnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 05 Okt 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 02:00 WIB
Tiga Kemungkinan Penyebab Pertalite Bikin Boros BBM
Ilustrasi sepeda motor sedang mengisi BBM di SPBU Pertamina (Istimewa)

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah pengendara ojek online (ojol) di Provinsi Gorontalo mengeluhkan borosnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite. Kondisi ini terjadi semenjak pemerintah resmi menaikan harga BBM.

Dengan keluhan itu, para pengemudi ojol ini mengadu ke DPRD Provinsi Gorontalo. Menurut mereka, jika dibiarkan borosnya BBM ini justru malah membuat mereka lebih susah.

Pendapatan sehari-hari mereka sangat terkuras hanya karena BBM boros. Dengan begitu, pendapatan mereka tidak seperti sebelumnya dan menurun drastis.

"Kami sudah susah dengan kenaikan harga BBM, kok pertalite malah dirasa boros," kata Baba Itan salah satu pengemudi ojol di Gorontalo kepada Liputan6.com, Senin (3/10/2022).

Sementara anggota Asosiasi Driver Online (ADO) Gorontalo Irman Saputra mengaku merasakan hal yang sama. Menurutnya BBM pertalite sangat boros digunakan.

Dirinya mengilustrasikan, sebelumnya dia hanya mengisi BBM pertalite Rp25 ribu per hari. Namun saat ini, dirinya bersama kawan sesama pengemudi ojol harus mengeluarkan Rp50 ribu per hari hanya untuk BBM.

"Memang borosnya BBM jenis pertalite tidak hanya meresahkan para pengemudi ojol. Akan tetapi juga masyarakat umum," kata Irman.

Menurut Irman, pemerintah diminta untuk tetap mengawasi penjualan BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Gorontalo.

"Kalau bisa diperiksa kembali kualitas BBM ini, jangan sampai ron turun atau mungkin ukurannya yang dikurangi," ungkapnya.

"Itulah mengapa kami mendatangi DPRD, agar ini bisa menjadi perhatian bersama. Tidak hanya menjadi perhatian pemerintah daerah, tetapi juga bisa diteruskan ke pihak Pertamina sendiri," imbuhnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Thomas Mopili mengatakan, akan menindak lanjuti keluhan para ojol itu. Sebab, ini sangat menyusahkan mereka ketika dibiarkan.

"Kami akan teruskan keluhan ini ke pemerintah daerah dan pusat," singkat Thomas.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Tanggapan Pertamina

Sementara, PT Pertamina (Persero) menegaskan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) tidak berubah. Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017.

"Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP)," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya