Liputan6.com, Garut Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Garut, Jawa Barat memberikan pembinaan wawasan kebangsaan dan pendampingan ekonomi bagi ratusan mantan kombatan Darul Islam Negara Islam Indonesia (DI-NII) yang telah menyatakan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Itu sangat penting, jangan cuma melakukan pencegahan sehingga mereka keluar dari anggota NII dan kembali kepada NKRI, tapi kami memiliki kewajiban membina ideologi kenegaraan,” ujar Ketua MUI Garut KH Sirojul Munir, dalam seminar Pembinaan dan Konsolidasi Masyarakat Binaan MUI Garut, Sabtu (5/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, upaya penyadaran yang dilakukan MUI mutlak dilakukan untuk mengajak sebanyak mungkin para anggota DI-NII di wilayah Garut, agar kembali ke pangkuan NKRI.
“Alhamdulillah MUI juga sudah memberikan pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembekalan terhadap eks NII tentang pemberdayaan ekonomi,” ujar dia.
Walhasil dengan upaya itu, banyak anggota NII yang telah menyatakan kesetiaan kembali kepada NKRI dan menjadi bagian dari pemerintah untuk mengajak lebih banyak lagi anggota NII lainnya untuk insaf.
“Tahun 2022 ini yang secara secara terbuka NII kembali ke NKRI sekitar 300 an, tapi yang sendiri-sendiri lebih banyak, itu sudah lebih dari 1.000 orang,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jumlah Anggota NII di Garut Selatan
Perbedaan cara insaf itu ujar dia, dinilai wajar dengan berbagai faktor dan latar belakang kesadaran tiap anggota NII. “Kalau terbuka malu karena ketokohannya, di satu sisi gencar mengajarkan ideologi NII tapi kalau sudah insaf kan malu, kedua ada juga ketakutan tersendiri,” ujar dia.
Namun begitu, Ceng Munir panggilan akrab Ketua MUI itu mengakui jika jumlah NII yang masih aktif saat ini, terutama di wilayah Garut selatan masih tinggi.
“Di Garut selatan ada 20 ribu anggota yang tercatat di lembaga mereka, sementara yang insyaf baru berapa, tentu ini merupakan sebuah garapan kita,” ujar dia.
Dadang Kurnia, 33 tahun, salah satu mantan kombatan NII Kecamatan Cikelet, mengapresiasi upaya pembinaan kebangsaan dan pendampingan ekonomi yang dilakukan pemerintah terhadap mantan NII.
Menurutnya, upaya itu diharapkan mampu menjadi stimulan bagi anggota lainnya untuk mengajak warga yang telah terpapar NII agar kembali ke pangkuan NKRI.
“Saya sendiri sangat termotivasi untuk menghadapi masyarakat, apalagi ini menjelang tahun politik, harus lebih banyak lagi agenda penyadaran dan pembinaan yang dilakukan pemerintah,” pinta dia.
Advertisement