Sulbar Percepat Konektivitas ke Sabah Malaysia Melalui Pelabuhan Tanjung Silopo

Pemprov Sulawesi Barat melihat potensi besar untuk meningkatkan perekonomiannya jika konektivitas Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar dengan Lahad Datu Port di Sabah Malaysia dibuka

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 11 Nov 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 00:30 WIB
Peta Lahad Datu Port
Presentasi perwakilan Lahad Datu Port Sabah Malaysia ke Pemprov Sulawesi Barat (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Jakarta Pemprov Sulawesi Barat melihat potensi besar untuk meningkatkan perekonomiannya jika konektivitas Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar dengan Lahad Datu Port di Sabah Malaysia dibuka. Karena Perdagangan langsung dapat dilakukan antar kedua negara.

Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, ekonomi suatu daerah dapat hidup jika konektivitas dengan daerah lain dibuka. Dengan membuka konektivitas dengan Lahad Datu Port tentunya barang dan jasa asal Sulawesi Barat yang dibutuhkan Malaysia dapat dengan mudah disalurkan, begitu pula sebaliknya.

"Saya sangat mengapresiasi gagasan hebat dari Bupati Polewali Mandar. Konektivitas ini sudah di bangun bupati dengan Lahad Datu Malaysia yang mana ekonominya bagus," kata Akmal usai rapat virtual dengan perwakilan Lahad Datu Port, Jumat (10/11/22).

Akmal menjelaskan, pihak Lahad Datu Port sudah sangat siap untuk membuka konektivitas ini, namun masih ada sejumlah regulasi yang tersendat di Kementerian Perhubungan. Karena itu, dia akan mempersiapkan semua regulasi yang diperlukan agar konektivitas ini bisa segera dibuka, apa lagi juga ada minat dari Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kalau seandainya dari Polewali Mandar, Sulteng langsung ke Lahad Datu ada perdagangan barang dan jasa, itu ekonomi kita akan tumbuh lebih baik," jelas Akmal.

Akmal juga tidak menutup kemungkinan untuk membuka konektivitas bagi daerah lain di Sulawesi Barat jika memiliki potensi bagus berupa produk barang atau jasa yang dapat ditawarkan ke daerah lain. Karena menurutnya, bisnis itu saling menguntungkan.

"Itulah mengapa tadi rapat dengan Lahad Datu Port di Sabah Malaysia menjadi sesuatu yang menarik bagi kita (Sulbar)," terang Akmal.

Akmal menambahkan, agar pemasukan perdagangan barang dan jasa melalui konektivitas Pelabuhan Tanjung Silopo dan Lahad Datu Port lebih maksimal. Dia akan menemui Menteri Keuangan agar dapat mendirikan kantor bea cukai di Polewali Mandar.

"Kenapa di Polewali Mandar, karena ekonomi paling tinggi itu ada di Polewali Mandar, jadi kita carikan lokasi bea cukai yang terdekat, karena yang namanya bisnis, yang paling murah dan mudah yang paling efektif," ujar Akmal.

Sedangkan, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar sangat berharap bantuan pj gubernur agar konektivitas itu dapat benar-benar dibuka. Karena usaha membuka konektivitas itu sudah dia lakukan dalam lima tahun terakhir, namun belum juga membuahkan hasil.

"Sebenarnya Polewali Mandar itu hanya merintis saja, karena yang memiliki kewenangan kerjasama itu adalah Sulawesi Barat. Jadi saya sangat bermohon kepada pj gubernur mudah-mudahan bisa membantu percepatan kerjasama ini," harap Andi Ibrahim.

Karena menurut Andi Ibrahim, jika konektivitas itu dibuka, maka Polewali Mandar dan Sulawesi Barat bisa mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit. Karena selama ini, cukai perdagangan barang dan jasa yang daerahnya lakukan mencapai Rp9 triliun melalui provinsi lain.

"Kalau kita buka jalur ini, kita akan menikmati kekayaan kita sendiri. Jangan rakyat kita, di peras, orang lain yang dapat minyaknya (hasilnya)," terang Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim juga sangat berharap dengan koneksi pj gubernur yang juga menjabat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri ke pemerintah pusat. Karena menurutnya, sebagai seroang dirjen di kementerian tentu memiliki kemampuan lebih dibanding dirinya.

"Makanya saya sangat senang karena Pak Akmal ditempatkan disini (Sulawesi Barat), karena banyak kepentingan kita untuk meningkatkan ekonomi dan derajat rakyat kita harus mempunyai koneksi di pusat maupun di luar," tutup Andi Ibrahim.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya