Liputan6.com, Yogyakarta - Presenter kondang senior, Jaja Miharja, pernah memiliki jargon populer berbunyi 'apaan tuh' saat memimpin acara kuis dangdut era 90-an. Baru-baru ini, seorang pengguna TikTok, Galih Loss, juga populer dengan jargon yang sama.
Namun, jargon berbeda generasi ini memiliki perbedaan. Perbedaan yang mencolok terletak pada nada ucapan dan gestur yang digunakan.
Jaja Miharja mengucapkan idiom 'apaan tuh' dengan menutup salah satu matanya. Meski sudah cukup lama, jargon ini masih diingat oleh masyarakat hingga sekarang.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari channel Youtube Akri Patrio TV, Jaja Miharja menceritakan kisah perjalanannya menjadi presenter kuis yang populer di masanya itu. Ia harus melalui beberapa proses seleksi dan berhasil terpilih karena memiliki logat Betawi yang cukup kental.
Pemain film 'Benyamin Biang Kerok 2' ini mengatakan beberapa konsepnya sempat ditolak oleh sang produser kuis dangdut, salah satunya idiom khas 'apaan tuh'. Namun, setelah melalui proses negosiasi, ia akhirnya bisa mempertahankan konsepnya tersebut.
Nyatanya, konsep yang sempat ditolak itu justru menjadi sesuatu yang ikonik dan diingat hingga sekarang. Bahkan, Jaja Miharja sukses membawakan kuis tersebut selama 14 tahun.
Memiliki kalimat yang sama, idiom 'apaan tuh' versi Galih Loss juga meraih kesuksesan di TikTok. Jargon khas yang ada hampir di semua kontennya ini ramai dibicarakan di TikTok dan platform sosial media lain.
Jika Jaja Miharja mengucapkan 'apaan tuh' dengan menutup satu matanya, Galih mengucapkan idiom ini dengan gestur tubuh dan tangan yang terbilang kocak. Aksinya ini juga diparodikan oleh beberapa akun lainnya. Kepopuleran Galih Loss karena kekhasan 'apaan tuh' membawanya memiliki jumlah pengikut yang tak sedikit di setiap akun sosial medianya.
Meski tak bisa disamakan, nyatanya idiom 'apaan tuh' pernah populer di eranya masing-masing. Baik versi Jaja Miharja atau Galih Loss, keduanya sukses menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat.
(Resla Aknaita Chak)