Liputan6.com, Bulungan - Aksi protes keras mewarnai hasil proses pemungutan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltara. Sejumlah massa yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, melakukan demonstrasi di depan kantor KPU Kaltara.
Situasi yang semakin memanas, mengakibatkan aksi dorong yang dilakukan massa bersama kepolisian. Bahkan suasana di sekitar kantor KPU Kaltara sempat mencekam, lantaran keributan yang sudah tak terhindarkan. Bentrokan antara massa demostran dengan polisi sempat mewarnai aksi proses keras tersebut.
Suasana diatas menggambarkan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pemilu dan Pilkada yang dilaksanakan Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara. Simulasi pengamanan itu merupakan rangkaian dalam momen HUT Polda Kaltara yang ke-5 tahun, Senin (9/1/2023).
Advertisement
Ada beberapa skenario yang ditampilkan dalam simulasi tersebut. Mulai dari pengamanan masa pendaftaran para calon, masa kampanye, masa tenang, masa saat pemungutan suara hingga pasangan calon terpilih.
Selain mengamankan aksi demontrasi massa pendukung yang melakukan protes terhadap KPU, skenario juga menampilkan adanya pembebasan pasangan calon terpilih yang disandera oleh anggota pasangan calon yang kalah.
Aksi pembebasan itu di warnai adanya dua kali letupan bom dari aksi tim Jihandak Satbrimob Polda Kaltara yang berasal dari milik penyandera.
“Simulasi itu bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap kesiapan kita dalam proses pemilu dan pilkada nanti. Artinya seluruh personel harus siap di segala kemungkinan hal-hal yang akan terjadi,” kata Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Selain kepolisian, proses pengamanan Pilkada dan Pemilu juga melibatkan satuan lain. Seperti diantaranya TNI, Dinas Perhubungan hingga Satpol PP. Kendaraan taktis puluhan personel Brimob dengan peralatan lengkap juga tidak luput dalam aksi simulasi yang mengundang decak kagum hadirin dan masyarakat yang menyaksikan.
“Pengamanan gabungan ini merupakan bagian sinergitas kita yang sudah dibangun. Seluruh aparat gabungan ini sudah siap melakukan pengamanan pemilu nanti,” ucap Kapolda.
Simak juga video pilihan berikut:
Kawal Pemilu
Kapolda menjelaskan, sistem pengamanan dan terkoordinir dalam pesta demokrasi di Kaltara nanti sangat penting. Karena situasinya akan juga mempengaruhi sejumlah proyek strategis nasional di provinsi dengan 4\empat kabupaten dan satu kotamadya ini.
Sehingga TNI/Polri beserta aparat keamana lainnya menaruh perhatian penting akan situasi nantinya. Terutama dalam mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas yang dapat mengganggu kondusifitas.
“Kami (Polda Kaltara) sebagai penanggungjawab kamtibmas akan siap menjaga hingga mengawal seluruh rangkaian pemilu nanti. Kita akan pastikan, situasi kamtibmas akan tetap aman dan kondusif,” ucapnya.
Terkait operasi khusus dalam pemilu nanti, Kapolda mengungkapkan akan tetap disesuaikan dengan Mabes Polri. Kemungkinan besar akan akan operasi terpusat yang tentunya langkah pengamanan lebih mengedepankan preemtif dan preventif hingga penegakan hukum.
“Pasti ada operasi dari Mabes Polri nanti. Nanti akan turun mulai dari tingkat Polda hingga ke Polres. Masing-masing satuan nanti, akan menurunkan 2/3 personel dengan bantuan aparat keamanan lainnya,” katanya.
Advertisement