Liputan6.com, Jakarta - Megawati Soekarnoputri merupakan putri dari presiden pertama di Indonesia, yaitu Soekarno. Dia adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Masa jabatan Megawati sempat menuai persoalan keterlibatan perempuan dalam politik di Indonesia dengan temuan persoalan mendasar, yakni permasalahan keterwakilan perempuan yang sangat minim di bangku kursi parlemen atau di ruang publik.
Hal ini tidak hanya dilihat dari minimnya jumlah perempuan yang duduk sebagai anggota DPR RI, tetapi terkait partisipasi perempuan dalam politik dan masyarakat.
Akan tetapi, pada masa jabatannya, Megawati menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin yang berkarismatik. Tidak hanya karena faktor keturunan semata, tetapi juga karena kepribadiannya yang teguh dalam berprinsip.
Meskipun tidak pernah belajar ilmu kepemimpinan secara formal, Megawati banyak belajar dari lingkungan yang membesarkannya.
Sebagai pemimpin, Megawati memiliki visi dan misi yang memperjuangkan empat pilar berbangsa dan bernegara, di antaranya: Pancasila 1 Juni 1945, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan tetap menjaga keutuhan NKRI.
Serta tiga pilar Trisakti, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepripadian secara budaya (Mustafa, 2011).
Apa saja capaian masa pemerintahan Megawati? Berikut Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber.
Terdapat capaian-capaian yang dilahirkan pada masa pemerintahan Megawati sebagai berikut. Pertama, Megawati berhasil mendirikan lembaga pemberantas korupsi yang dikenal dengan Lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Pendirian lembaga KPK ini berdasarkan Undang-Undang Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan (KPK, 2017).
Kedua, Megawati dapat menghentikan aktivitas pertambangan Freeport di Papua karena dianggap melanggar aturan internasional tentang AMDAL. Tidak hanya sebatas itu, Megawati juga dapat menghentikan kontrak pertambangan minyak Caltex di Blok Natuna Kepulauan Riau.
Kemudian, Megawati mampu membubarkan BUMN terkorup pada masa itu, yaitu Indosat karena merugikan negara puluhan triliiun dan banyak praktek ilegal di dalamnya. Aset dari pembubaran BUMN ini dipakai untuk membayar utang negara (Fauzi, 2014).
Pada masa jabatannya, Megawati pun berhasil menangkap 17 jendral korup, termasuk jenderal ketua PBSI. Tidak hanya itu, Megawati membawa Indonesia berhasil keluar dari IMF pada 2003 yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis 1998 dan bisa lebih mandiri.
Hal ini di terbukti, Megawati mereduksi kecenderungannya pada barat dan berusaha bertindak netral. Ia pun menangkap 21 pengemplang BLBI antara lain: David Nusa Wijaya, hendrawan, Atang Latief, Uung Bursa, Prayoga Pangestu, Syamsul Nursalim, Hendra Raharja, Sudikatmono, Adul Latief, dan lainnya.
Capaian lainnya adalah ketika Megawati mengeluarkan Keppres No 34 Tahun 2004 Tentang Penerbitan Bisnis TNI. Ia mendirikan Akademi Intelejen yang pertama di Indonesia.
Kemudian, melakukan pembangunan infrastuktur yang vital setelah pembangunan berhenti sejak 1998. Pada masa pemerintahan Megawati, dia juga dapat mengembalikan proporsi pendapatan gas arun sebagian besar kepada rakyat Aceh dengan status daerah otonomi khusus dan menangkap petinggi GAM dan anggota GAM yang bersenjata.