Perang Air Tradisi Merayakan Imlek yang Unik Khas Selatpanjang

Dalam pelaksanaan tradisi ini, masyarakat Selatpanjang menggunakan berbagai perlengkapan seperti ember, gayung dan pistol air.

oleh Tifani diperbarui 13 Jan 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2023, 17:00 WIB
Festival Perang Air
Festival Perang Air atau Cian Ciu kerap diramaikan wisatawan yang datang dari banyak negara.

Liputan6.com, Riau - Perang air atau cian ciu menjadi salah satu tradisi Imlek yang unik di Indonesia. Tradisi ini dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di Selatpanjang, Provinsi Riau.

Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam kepercayaan Tionghoa air adalah sumber rezeki, sehingga menyemprotkan air sama artinya dengan membagi rezeki ke banyak orang. Selain itu, tradisi perang air juga digunakan sebagai sarana mempererat persaudaraan antar-etnis di sini.

Hal ini semakin membuat tradisi cian ciu semakin bermakna bagi masyarakat setempat. Dalam pelaksanaan tradisi ini, masyarakat Selatpanjang menggunakan berbagai perlengkapan seperti ember, gayung dan pistol air.

Nantinya masyarakat akan berkeliling kota menggunakan becak untuk menyiramkan ‘amunisi’ berupa air yang telah dipersiapkan. Selain menggunakan pistol air, tradisi cian ciu juga identik dengan becak yang merupakan salah satu transportasi di kota Selatpanjang.

Konon, masyarakat Tionghoa di Selatpanjang memiliki kebiasaan mengunjungi keluarga dengan menggunakan becak. Sebab itu lah, becak menjadi salah satu kendaraan yang paling banyak digunakan saat melakukan tradisi cian ciu menjelang perayaan Imlek.

Biasanya tradisi perang air akan berlangsung selama 6 hari, mulai pukul 16.00 sampai 18.00 WIB. Keunikan tradisi perang air menarik minat banyak wisatawan lokal dan mancanegara.

Bahkan, tradisi ini kini menjadi salah satu festival tahunan di Selatpanjang, Meranti, Riau. Setelah absen dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tradisi perang air akan kembali digelar pada Imlek tahun ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya