Waspada! Ada Penipuan Melalui Akun Media Sosial Palsu Ngaku-ngaku PT KAI

Masyarakat diimbau waspada penipuan secara online dengan mengatasnamakan PT Kereta Api Indonesia PT KAI) yang marak terjadi. Aksi oknum tidak bertanggung jawab ini dilakukan melalui akun media sosial palsu mengatasnamakan Contact Center KAI di platform Twitter.

oleh Reza Efendi diperbarui 26 Jan 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 17:00 WIB
PT KAI
Penipuan Melalui Akun Sosial Media Palsu Ngaku-ngaku PT KAI

Liputan6.com, Medan Masyarakat diimbau waspada penipuan secara online dengan mengatasnamakan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang marak terjadi. Aksi oknum tidak bertanggung jawab ini dilakukan melalui akun media sosial palsu mengatasnamakan Contact Center KAI di platform Twitter.

Manager Humas PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara (Divre I Sumut), Anwar Solikhin mengatakan, akun-akun palsu tersebut memiliki foto profil dengan logo KAI121 dan nama akun Kereta Api Indonesia, namun dengan username yang berbeda, bukan @KAI121 yang merupakan username resmi Contact Center KAI.

"PT KAI Divre I Sumut menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab oknum yang membuat akun seolah mengatasnamakan akun Twitter resmi Contact Center KAI. Masyarakat diimbau lebih teliti dan berhati-hati saat berinteraksi dengan akun-akun penipuan yang mengatasnamakan akun resmi Contact Center KAI," imbau Anwar Solikhin, Kamis (26/1/2023).

Untuk diketahui, akun resmi Twitter KAI121 telah terverifikasi atau memiliki ciri centang biru, memiliki username @KAI121 dengan nama akun Kereta Api Indonesia, dan telah memiliki lebih dari 1 juta followers yang beroperasi sejak Maret 2012.

Sementara, akun media sosial palsu mengatasnamakan PT KAI tidak memiliki centang biru verifikasi dan jumlah followers-nya masih sedikit. Akun tersebut juga kerap meminta korban menghubungi nomor WhatsApp yang tidak resmi atau pribadi, dan meminta data-data pribadi pelanggan.

"Akun Twitter resmi KAI121 tidak pernah mengarahkan untuk berinteraksi melalui nomor WhatsApp pribadi. Nomor WhatsApp resmi KAI121 yaitu 081112111121 dengan ciri sudah mendapat centang hijau terverifikasi," Anwar menerangkan.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Laporkan Langsung ke Twitter

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter (Liputan6.com/Sangaji)

Disebutkan Anwar, jika masyarakat menemukan akun palsu dengan ciri-ciri di atas dapat segera melaporkanya langsung ke Twitter melalui fitur Report atau menyampaikannya ke akun resmi PT KAI untuk dapat segera ditindaklanjuti.

Selain melalui akun sosial media Twitter, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi penipuan berkedok promo PT KAI yang disebarluaskan dengan membagikan link melalui sosial media dan aplikasi percakapan.

Berikut ciri-ciri alamat situs yang mencurigakan, http://mmmjemp.cn, http://bankruptcymelodious.cn, http://qxowtod.cn, http://crueltyspongy.cn, http://ambulancesodium.cn, http://negotiatefoam.cn, http://deceptivebuffalo.cn, dan lainnya.

Masyarakat harus waspada dan jangan klik link tersebut, serta tidak mengikuti langkah yang disampaikan, bahkan hingga memberikan data ke website tersebut. Kemudian juga jangan menyebarluaskan link atau tautan mencurigakan tersebut.


Dikhawatirkan Terdapat Virus

Ilustrasi malware. Dok: threatpost.com
Ilustrasi malware. Dok: threatpost.com

Dikhawatirkan dalam link tersebut terdapat malware/virus/scam dalam arti tindakan terencana yang bertujuan mencuri uang dengan cara mengakali, membohongi, menipu pihak lain, serta mengambil data pribadi melalui virus.

Disampaikan Anwar, PT KAI Divre I Sumut akan terus mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap segala jenis penipuan yang mengatasnamakan PT KAI melalui media sosial ataupun dengan modus lainnya.

"Hal tersebut untuk menghindari dampak kerugian yang ditimbulkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," Anwar menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya