Liputan6.com, Bone - Aparat kepolisian akhirnya turun tangan untuk mengungkap kasus dugaan pemerkosaan terhadap siswi kelas 3 SMP di Bone yang dilakukan oleh teman sekolahnya. Kasus tersebut banyak menarik perhatian lantaran remaja perempuan yang menjadi korban meninggal karena depresi usai diperkosa.Â
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Boby Rahman mengatakan bahwa orangtua anak tersebut telah membuat laporan polisi. Dalam laporannya orangtua korban menyebut bahwa anaknya tak bisa duduk karena mengalami sakit di bagian alat vitalnya sebelum meninggal dunia.Â
"Kemaluan korban katanya rusak dan anusnya rusak. Kita akan periksa dokter yang memeriksa itu, untuk memastikan kebenarannya," kata Boby Rachman, Senin (20/2/2023).
Advertisement
Tak hanya memeriksa dokter, Boby juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memeriksa saksi lainnya dalam kasus tersebut. Selain itu pihak kepolisian juga akan fokus mengumpulkan alat bukti termasuk hasil visum terhadap siswi SMP tersebut.Â
"Kita akan bersurat dulu ke RS M Yasin. Nantinya penyidik komunikasi dengan keluarga terkait langkah-langkah yang akan diambil seperti memeriksa saksi-saksi, berkoordinasi RS, memeriksa hasil visum dan hasil rekam mediknya," sebutnya.
Boby menambahkan bahwa dugaan sementara, aksi pemerkosaan tersebut terjadi pada akhi Januari 2023 lalu. Pihak kepolisian juga telah mencurigai salah seorang siswa yang merupakan teman sekolah korban sebagai pelaku utama.Â
"Informasi yang diterima, korban diperkosa di akhir bulan Januari. "Untuk pelaku diduga juga anak di bawah umur. Dan baru 1 orang yang dicurigai," sambung Boby.
Depresi usai Diperkosa
Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi korban pemerkosaan oleh teman sekolahnya. Siswi berusia 15 tahun itu pun diduga depresi dan sakit hingga meninggal dunia pada Jumat (17/2/2023).Â
Kapolsek Cenrana, AKP Andi Muhammad Siregar membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa siswi kelas 3 SMP itu meninggal saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit M Yasin Kabupaten Bone.Â
 "Iya benar, korban dugaan pemerkosaan ini meninggal," kata Andi Muh Siregar, Minggu (19/2/2023).
Andi Muhammad Siregar menjelaskan bahwa mulanya remaja berusia 15 tahun itu mulanya mengeluh sakit kepala. Dia lalu dibawa ke Puskesmas Cenrana untuk diperiksa kesehatannya.
Selain mengeluh sakit kepala, lanjutnya, siswi SMP itu juga mengeluh tak bisa duduk. Setelah diperiksa lebih jauh ternyata korban juga menderita luka di bagian alat vitalnya.Â
"Keluarganya curiga lalu melapor ke pihak kepolisian," ucapnya.Â
Kondisi pelajar tersebut pun kian memburuk hingga ia terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit M Yasin Kabupaten Bone. Setelah lima hari menjalani perawatan, nyawa remaja itu tak tertolong hingga meninggal dunia pada Jumat (17/2/2023).Â
"Korban tidak sempat di BAP karena korban tidak bisa bicara dan kesakitan. Sehingga, ia dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.
Andi Muhammad Siregar menambahkan bahwa orangtua korban curiga pelaku tak hanya satu orang. Ia juga menduga kuat pelaku adalah teman sekolahnya sendiri.Â
"Kalau kecurigaan orang tuanya, korban ini diperkosa lebih dari satu orang. Curiganya, teman sekolahnya. Tapi korban takut untuk bicara dan depresi berat," bebernya.
Advertisement