DPW PKB Jateng Libatkan Muhammadiyah Uji Kandidat Caleg

Langkah itu dinilai mempertegas positioning PKB sebagai partai terbuka.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 20 Mar 2023, 17:27 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 17:27 WIB
Pkb jateng
Para panelis yang dihadirkan dalam Uji Kepatutan dan Kelayan Kandidat Caleg DPW PKB Jateng. Foto: liputan6.com/dok.pkb 

Liputan6.com, Semarang - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperkuat positioningnya sebagai partai yang terbuka. Di Jawa Tengah, DPW PKB Jateng melibatkan Muhammadiyah untuk menguji para kandidat caleg-nya. 

Ini sangat berbeda sebab citra PKB sangat lekat dengan NU. Uji kandidat itu bertajuk Uji Kepatutan dan Debat Terbuka Kandidat (UKK) DPRD Jateng di Pemilu 2024.

Digelar di Kantor DPW PKB Jateng di Semarang, Sabtu 18 Maret 2023. Menghadirkan 5 penguji dan panelis dilibatkan dalam acara ini.

Masing-masing, Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PW Muhammadiyah Jateng KH Tafsir, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Aktivis Perempuan Ida Budiati, dan Akademisi Universitas Diponegoro Prof Dr Hardhono Susanto.

Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori mengatakan uji kepatutan kandidat ini menjadi program dari DPP, DPW, hingga DPC.

"Ini penting karena menjadi forum kepada masyarakat bahwa PKB adalah partai terbuka, dan agar masyarakat juga bisa menilai," kata Gus Yusuf.

Menurut Gus Yusuf, caleg adalah etalase partai. Karenanya harus dipilih yang terbaik dan syarat utamanya harus bisa menyampaikan gagasannya semaksimal mungkin.

"Bukan sekadar pencitraan visual, tapi harus benar-benar memiliki gagasan yang konkret saat menjadi anggota Legislatif," kata Gus Yusuf.

Persoalan masyarakat sejauh ini tak jauh dari masalah kemiskinan, kesenjangan sosial, hingga persoalan kesejahteraan petani maupun buruh.

"Lewat UKK ini, para caleg juga bisa belajar komunikasi, mengartikulasikan gagasan. Itu lewat komunikasi dengan konstituen maupun saat bertugas," katanya.

Konstituen PKB tidak homogen dari NU saja, itulah sebabnya panelis yang dihadirkan juga tak hanya dari NU

"Sebab, ketika sudah terpilih menjadi anggota legislatif, harus bisa menyuarakan dan membela rakyat. Bahkan yang bukan konstituen juga tetap harus disuarakan," katanya.

Sementara itu ketua PW Muhammadiyah, KH Tafsir menyampaikan apresiasinya yang tinggi kepada PKB Jawa Tengah. Kegiatan yang melibatkan Muhammadiyah itu dinilainya sebagai bentuk edukasi berpolitik.

"Ini luar biasa. PKB Jateng benar-benar mengedukasi masyarakat bagaimana memilih caleg, semoga bisa ditiru partai lain," kata KH Tafsir.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya