Liputan6.com, Yogyakarta - Jelang Hari Raya Idul Fitri 2023 puncak arus mudik Lebaran sudah di depan mata. Bahkan, sebagian besar pemudik sudah mulai menuju berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Agar terhindar dari macet saat hendak menuju maupun keluar Yogyakarta, para pemudik dapat menggunakan berbagai rute jalur alternatif. Setidaknya, ada 6 jalur alternatif keluar masuk Yogyakarta yang dapat menjadi pilihan pemudik.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa jalur alternatif Yogyakarta dengan berbagai kondisinya.
Advertisement
Baca Juga
1. Jalur Alternatif Yogyakarta-Kulonprogo
Jalur alternatif pertama yakni, jalur Sentolo-Nanggulan-Moyudan-Minggir-Yogyakarta yang memiliki jalur panjang dan sempit. Tingkat kerawanan jalur yang ini yaitu kurangnya penerangan, adanya pasar tumpah, jalur sempit dan jalur padat pemukiman.
2. Jalur Alternatif Yogyakarta-Magelang
Jalur alternatif kedua yakni, jalur Klangon-Nanggulan-Ngeplang-Kalibawang-Muntilan-Magelang dengan karakteristik jalur panjang termasuk jalan nasional tetapi relatif sempit. Adapun kerawanannya antara lain kurangnya penerangan jalan, adanya pasar tumpah dan jalan relatif sempit.
Jalur Alternatif Yogyakarta-Kulon Progo
3. Jalur Alternatif Yogyakarta-Kulon Progo
Jalur alternatif ketiga yakni, jalur Wates-Panjatan-Brosot-Srandakan-Parangtritis-Ring Road-Jogja dengan kerawanan arus lalu lintas padat, tidak terdapat pembatas jalan, pasar tumpah, jalan berkelok, jalur padat pemukiman dan kurang penerangan.
4. Jalur Alternatif Yogyakarta-Gunungkidul
Jalur alternatif keempat yakni, Jogja-Pleret-Imogiri-Panggang-Playen-Wonosari dikenal dengan padat arus lalu lintas, tidak ada pembatas jalan, pasar tumpah, kurang lampu penerangan dan jalan banyak berkelok.
5. Jalur Alternatif Kulonprogo-Prambanan
Jalur alternatif kelima yakni, jalur Sedayu-Pajangan-Pandak-Bantul-Ring Road Selatan-Piyungan-Prambanan dengan bentuk kerawanan antara lain tidak terdapat pembatas jalan, berada di wilayah pemukiman serta minim penerangan.
6. Jalur Alternatif Yogyakarta-Klaten
Jalur alternatif keenam yakni, yaitu Tempel-Turi-Pakem-Ngemplak-Kalasan-Prambanan-Klaten dengan bentuk kerawanan jalan berkelok tanpa pembatasan jalan dan minim penerangan.
Advertisement