Tak Hanya Penuh Makna, 6 Tarian Tradisional Indonesia Ini Juga Penuh Semangat

Selain penuh makna, tarian tradisional Indonesia juga memiliki gerakan dan irama yang penuh semangat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 02 Jul 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2023, 12:00 WIB
Kampung Cecer, Flores, Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Tari Caci yang dipentaskan di Kampung Cecer, Flores, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Foto: Liputan6.com/Ahmad Ibo

Liputan6.com, Yogyakarta - Selain sebagai hiburan, seni tari tradisional di Indonesia juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Tarian-tarian tersebut tentu memiliki makna mendalam.

Selain penuh makna, tarian tradisional Indonesia juga memiliki gerakan dan irama yang penuh semangat. Dari sekian banyaknya tarian tradisional di Indonesia, berikut beberapa tarian tradisional yang penuh makna dan penuh semangat seperti yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Tari Caci

Tari caci merupakan tarian tradisional masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Para penari akan mengenakan atribut khas pakaian berperang.

Gerakannya pun seolah menampilkan gerakan perang. Tarian ini sebenarnya memang tarian gestur perang untuk menyampaikan rasa syukur setelah masa panen.

Namun, 'perang' pada tarian ini hanya sebatas gerakan, bukan perkelahian yang serius. Mereka akan mengenakan atribut berupa larik, nggiling, koret, dan panggal.

Mereka juga mengenakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke. Para penari tersebut juga mengenakan kain songke berwarna hitam yang dililitkan di bagian pinggang.

2. Tari Kecak

Tari kecak merupakan tarian populer yang berasal dari Bali. Tarian ini dipentaskan oleh belasan hingga puluhan penari laki-laki yang duduk melingkar.

Secara umum, tarian ini menyajikan eksotisme dan energi besar dari setiap penarinya. Tak heran jika tarian ini seolah membangkitkan semangat para penonton.

Tari kecak memiliki makna tentang cerita barisan kera yang datang membantu Rama dalam kisah Ramayana. Selain itu, tarian ini juga menjadi media berkomunikasi dengan Tuhan dan roh para leluhur untuk mendengar segala hal yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.

Irama utama pada tarian ini menggunakan suara para penarinya. Mereka akan menyerukan ‘cak’ berkali-kali dengan irama yang teratur serta harmonisasi yang kompak. 

 


Poco-Poco

3. Tari Poco-poco

Tarian tradisional poco-poco yang berasal dari Maluku pernah sangat populer karena dijadikan sebagai gerakan senam pagi di berbagai daerah. Tarian ini memiliki irama yang sangat enak untuk diikuti.

Selain itu, gerakannya pun cenderung mudah ditirukan. Tentu saja, tarian ini juga memiliki irama yang penuh semangat, seolah mengajak semua orang ikut bergoyang.

4. Tari Saman

Tari saman merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup populer. Tarian yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh, ini mulai didokumentasikan pada abad ke-14.

Tarian ini identik dengan gerakan kompak dari setiap penarinya. Dilakukan oleh penari berjumlah hingga ribuan orang, tarian ini pun sangat menarik dan megah saat disaksikan.

Tarian saman sebenarnya merupakan media berdakwah yang memanfaatkan seni tari. Sebelum tarian dimulai, biasanya akan ada mukadimah atau pembukaan yang berisi nasihat dan pesan mendalam kepada penonton dan penari.

Setiap gerakan dan syair yang dinyanyikan dalam tarian ini pun memiliki berbagai nilai mendalam, yaitu tentang pendidikan, keagamaan, sopan santun, jiwa kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Selain itu, tari saman juga sarat akan nilai-nilai keislaman, sehingga memiliki nuansa dakwah yang sangat kental saat ditampilkan.

5. Tari Serimpi

Tari serimpi merupakan tarian tradisional yang berasal dari Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta. Tarian ini menjadi warisan budaya yang terus dijaga dan dilestarikan.

Tari serimpi adalah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Namun gerakan tarian ini sedikit dimodifikasi untuk memberikan kesan unik dan menarik.

Awalnya, tarian ini bersifat sakral dan hanya disajikan untuk kepentingan ritual saja. Namun, kini tari serimpi sudah disesuaikan dan bisa disajikan untuk penyambutan tamu.

Meski demikian, makna yang disampaikan tarian ini tetap sama, yakni tentang kelemahlembutan, kesopanan, dan etika di tanah Yogyakarta yang sangat dijunjung tinggi. Tarian yang dipentaskan oleh empat penari ini mewakili elemen-elemen yang ada di dunia, yaitu grama atau api, angin atau udara, toya atau air, dan bumi atau tanah). Selain sebagai hiburan, tarian ini juga masih terasa sangat otentik dan mistis.

6. Tari Tor-tor

Tari tor-tor merupakan tarian kebanggaan masyarakat Sumatra Utara. Tarian ini diiringi musik magondangi yang sesuai dengan gerakan hentakan kaki para penarinya.

Gerakan tersebut menimbulkan bunyi ‘tor-tor’ yang akhirnya dijadikan nama untuk tarian ini. Umumnya, tari tor-tor dipentaskan saat ada seremonial adat atau acara besar.

Secara umum, makna dari tarian ini adalah untuk membangkitkan jiwa dalam diri manusia. Tarian yang memiliki banyak jenis ini identik dengan ulos yang dikenakan para penarinya.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya