7 Lagu yang Terinspirasi dari Kuliner Khas Minangkabau

Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan rempah yang juga berpengaruh pada kelezatan kuliner.

oleh Novia Harlina diperbarui 12 Jul 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi Minangkabau
Ilustrasi Minangkabau (sumber: Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan rempah yang juga berpengaruh pada kelezatan kulinernya. Oleh karena itu, tidak heran jika kuliner yang dimiliki oleh daerah ini sangat beragam dan terkenal seantero negeri.

Bahkan, kelezatan rasa dan ciri khasnya diceritakan oleh berbagai kalangan dari mulut ke mulut serta menyita perhatian banyak pihak, salah satunya bagi musisi, hingga cita rasa itu juga didendangkan dalam bentuk nyanyian yang merdu, ceria dan mendayu-dayu.

Dunia musik di Sumatera Barat (Sumbar), terdapat sejumlah penyanyi maupun komposer lagu mengambil tema ataupun judul lagu kuliner khas asal provinsi tersebut.

Alasannya pun beragam, selain dalam konteks hiburan, lagu yang mengangkat tentang kuliner Minangkabau itu juga memberikan pesan tersendiri.

Sebab, makanan bisa ditafsirkan ke dalam berbagai hal, termasuk ke dalam musik. Selama puluhan tahun, banyak lagu terkenal yang terinspirasi dari nama makanan ataupun kuliner tertentu.

Cerita tentang rasa dan khas itu juga didendangkan dalam bentuk nyanyian yang tentunya merdu dan ceria. Berikut ini beberapa kuliner Minangkabau yang dijadikan judul lagu, apa saja itu?

 

Onde-onde

Kuliner dengan ciri khas diselimuti parutan kelapa ini tentunya memiliki rasa yang manis dan gurih, bahan baku yang terbuat dari beras ketan dicampur dengan air suji dibentuk bulat dengan isian gula merah di dalamnya.

Namun tahukah kamu kuliner Onde-onde ini juga menjadi lirik lagu, lagu ini dinyanyikan oleh Nuskan Sjarif dan Lily Sjarif ini tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Seperti pada lirik.

“Onde onde bagulo lawang. Harum dek pandan. Lamak rasonyo”

 

 

Lompong Sagu

Lagu ini diciptakan oleh Oslan Husein dan dipopulerkan oleh Elly Kasim. Adapun lagu ini mempunyai makna tentang kehidupan, dan lirik yang begitu menarik lantaran seperti susunan pantun.

Salah satu makna kehidupan yang terkandung dalam lagu ini ialah pemalas tidak akan disukai orang, meskipun ia memilik rupa yang bagus (cantik/ganteng). Lebih lanjut, berikut potongan liriknya:

Rupo rancak rupo rancak tapi pamaleh

Indaklah ado indaklah ado urang nan suko

Adapun, Lompong Sagu sendiri adalah kuliner asal Sumbar yang terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santan, kelapa, dan gula aren.

Kolak Sarabi

Kolak Sarabi turut menjadi inspirasi salah satu judul Lagu Minang. Lagu ciptaan Asben itu dibawakan langsung oleh Fetty, musisi Minang tahun 90-an. Lagu ini menceritakan tentang keenakan Sarabi yang ramai dibeli orang.

Kolak Sarabi sendiri merupakan masakan tradisional Minangkabau yang terdiri dari Sarabi yang disiram dengan kuah santan manis. Kolak Sarabi sendiri bisa kita jumpai di pasar-pasar tradisional di Sumbar.

Sala Lauak

Bagi orang Pariaman, makanan yang satu ini cukup populer, yakni Sala Lauak. Sala Lauak merupakan makanan atau camilan yang berbahan dasar tepung beras bewarna kuning kecoklatan.

Sala Lauak memiliki cita rasa yang gurih. Biasanya dijadikan kudapan pendamping seperti lontong, satai, dan lain-lain atau dimakan langsung. Camilan ini cukup santer terdengar, bahkan dijadikan judul lagu.

Lagu ini dinyanyikan Elly Kasim, menceritakan sala lauak dari Pariaman yang punya rasa enak dari ikan asin, dan bumbu ikan kunyit.

Sala lauak sendiri merupakan panganan kecil yang terbuat dari tepung beras yang dibumbui dengan kunyit, garam, ikan asin yang dihaluskan, berikut ini lirik lagu singkat dari judul lagu sala lauak.

"Lamak sala rang piaman yo la lai, badaun kunik yo la lai, ba lauak tukai yo la lai"

Sate Padang

Sate Padang cukup terkenal di telinga-telinga masyarakat, karena di setiap provinsi ataupun kabupaten di Indonesia, Sate Padang bisa kita jumpai.

Hal inilah yang menjadi inspirasi Z Moris untuk menciptakan lagu bertemakan Sate Padang tersebut. Seperti yang terkandung dalam penggalan lirik berikut:

Di Sabang sampai Merauke

Satenya disuko urangkok tau dilamak

Cubolah makan Sate Padang

Lagu ini sendiri dipopulerkan oleh Zalmon, dan telah populer dan kerap diputar menemani perjalanan di atas kendaraan, ataupun bisa kita dengarkan di tempat-tempat lainnya.

 

Kue Mangkuak

Lagu Kue Mangkuak diciptakan oleh Masroel Mamudja dan dinyanyikan oleh Eva Noerdin. Konon, lagu ini berisi tentang orang yang berjualan Kue Mangkuak bernama si Polo. Hal ini bisa kita lihat dari penggalan lirik berikut ini:

Si Polo lah bajojo tiok pagi

Polo kamanakan Mak Inggi

Malangkiang suaronyo tinggi

Tiok manjojo mangkuak uncu mani 

 

 

 

Palai Bada

Palai Bada merupakan kuliner yang berbahan dasar ikan kecil (bada) yang diberi bumbu khas. Biasanya Palai Bada dibungkus dalam daun pisang.

Berkat keunikan dari bentuk dan rasanya, seorang pencipta lagu asal Sumatra Barat yaitu M. Gaus menuangkan inspirasinya mengenai hidangan Palai Bada ke dalam lagu dengan judul yang sama dan sudah dinyanyikan oleh beberapa penyanyi terkenal Minangkabau. Elly Kasim menjadi yang pertama memopulerkan lagu ini.

“Jikok tuan salero patah, cubo makan si Palai Bada”

Nah bagaimana, sudah pernah mencicipi kuiner khas Minang ini atau sudah pernah mendengar lantunan lagu yang syahdu ini? Kalau belum, mari cicipi atau dengan lagunya sekarang juga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya