Asal-usul Ki Jaga Rasa, 4 Kali Bawa Bendera Pusaka Saat Kirab HUT RI

Kereta kencana ini dibuat pada 2009 di Solo, Jawa Tengah.

oleh Tifani diperbarui 17 Agu 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2023, 13:00 WIB
Kereta Kencana Ki Jaga Rasa membawa Sang Saka Merah Putih dari Monas ke Istana Merdeka Jakarta.
Kereta Kencana Ki Jaga Rasa membawa Sang Saka Merah Putih dari Monas ke Istana Merdeka Jakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ki Jaga Rasa dipilih Presiden Joko Widodo untuk membawa bendera pusaka saat kirab jelang upacara HUT ke-78 RI. Ki Jaga Rasa merupakan kereta kencana milik budayawan asal Subang, Dedi Mulyadi.

Kereta kencana tersebut juga diketahui sudah membawa bendera pusaka sebanyak 3 kali saat upacara HUT RI di Istana Merdeka sebelumnya. Dikutip dari berbagai sumber, Ki Jaga Rasa merupakan salah satu ikon budaya kebanggaan masyarakat Kabupaten Subang.

Penamaan kereta kencana Ki Jaga Rasa disebut berkaitan dengan Prabu Siliwangi. Kereta kencana ini dibuat pada 2009 di Solo, Jawa Tengah.

Ki Jaga Rasa dibuat sebagai simbol peghormatan terhadap leluhur Sunda. Leluhur yang dimaksud adalah Raja Padjajaran, yakni Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.

Jika digabungkan, Ki Jaga Rasa memiliki makna Sang Penjaga Hati. Nama tersebut selaras dengan gelar yang dimiliki oleh Prabu Siliwangi, yaitu Ki Pamanah Rasa.

Dalam perayaan upacara HUT ke-78 RI, Ki Jaga Rasa ditarik enam ekor kuda. Selain itu, tujuh ekor kuda tampak mengawal kereta kencana dari depan.

Lalu, delapan ekor kuda lain mengawal di belakang kereta kencana. Rute kirab bendera dimulai dari kawasan Monas menuju Istana Negara.

Tampak di tengah kirab, diisi kereta kencana. Orang-orang yang mengiringi mengenakan berbagai busana adat dari seluruh Indonesia.

Pasukan drum band TNI, juga kepolisian, mengiringi proses kirab. Masyarakat tampak menyaksikan proses kirab budaya di sepanjang area Monas.

Pasukan kirab sendiri diikuti peserta dari beragam elemen masyarakat, mulai pelajar hingga ibu-ibu berkebaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya