Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk meluncurkan anak perusahaan baru yaitu PT Bisa Ruang Nuswantara (BIRU). Perusahaan yang fokus dalam perkembangan pendidikan vokasi dan smk ini, sangat konsen dengan peningkatan kompetensi SDM yang berdaya saing global. Upaya itu dilakukan melalui pendidikan berbasis industri dan pemberdayaan kewirausahaan sosial, sekaligus turut menjaga kelestarian lingkungan.
Acara yang bertemakan 'Pembelajaran untuk Masa Depan yang Berkelanjutan', dilaksanakan di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, Senin (10/9/2023).
PT Bisa Ruang Nuswantara (BIRU), yang dikenal atas inovasinya, telah mengumumkan niatnya untuk menjalin kolaborasi yang erat dengan sekolah-sekolah vokasi dan SMK dalam upaya mendukung perkembangan pendidikan berkelanjutan dan teknologi industri.
Advertisement
BIRU memiliki komitmen kuat untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda untuk berkarir dalam industri. Dalam kerangka kolaborasi yang diharapkan, PT Biru akan memberikan sumber daya, pengetahuan, serta akses ke teknologi terbaru kepada sekolah-sekolah vokasi dan SMK.
Dian Andyasuri selaku Direktur Delta Dunia Group dan Komisaris BIRU mengatakan bahwa PT Bisa Ruang Nuswantara (BIRU) berkomitmen dengan Environmental, Social, and Governance (ESG).
"Hari ini, kami memperkenalkan dan meresmikan BIRU sebagai entitas sosial inovatif yang didedikasikan untuk pendidikan kejuruan dan pengelolaan daur ulang limbah. Ini sekaligus merupakan bukti komitmen teguh kami terhadap prinsip-prinsip ESG.” Ujarnya
Pengembangan Pendidikan dan Teknologi dalam Bidang Industri
Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Group dan Komisaris BIRU, meminta doa kepada seluruh tamu undangan dan mitra dalam terciptanya PT Bisa Ruang Nuswantara (BIRU).
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2030 yang memungkinkan Indonesia menjadi negara perekonomian ke-4 terbesar di Indonesia.
Namun, berdasarkan data statistik pengangguran terdidik vokasi hampir menyentuh 10%.
Kehadiran BIRU diharapkan dapat mendorong pendidikan berkelanjutan dengan konsep link and match yang bertujuan untuk menghubungkan dunia usaha dan industri (DUDI) dengan dunia pendidikan, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah untuk mendorong inklusi dan keberlanjutan, pertumbuhan ekonomi, serta lapangan kerja dan pekerjaan yang layak untuk semua.
Program ini bekerja sama dengan industri dan diperkuat dengan pemanfaatan aplikasi digital dan teknologi Virtual Reality (VR) yang dapat diakses oleh para siswa se-Indonesia.
Advertisement
BRV dan KRB
Untuk mencapai tujuan tersebut, BIRU menghadirkan dua program andalan, yakni BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB) sebagai platform pembelajaran berbasis industri untuk mempercepat sinergi antara sektor pendidikan dan industri. Program BISA Ruang Vokasi (BRV) didasarkan pada konsep teaching factory yang menggabungkan proses pembelajaran berbasis industri ke dalam kurikulum pendidikan. Program ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dasar pekerja masa depan di lapangan. Sementara, Program Karya BISA (KRB) mengedepankan kerja sama antara sektor industri, pendidikan dan UKM, dalam mengelola proses daur ulang limbah industri untuk menghasilkan produk ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan operasional industri.
Kristiyanto Widyawan, Direktur Utama BIRU, mengungkapkan bahwa yang membedakan BRV dari solusi vokasi lainnya adalah kemitraannya dengan industri. Ini berarti BRV memberikan peluang bagi siswa untuk mengikuti program magang di perusahaan dan memperoleh sertifikasi nasional yang dapat berkembang menjadi sertifikasi internasional. Selain memberikan manfaat bagi perusahaan, BRV juga memiliki dampak sosial yang positif, terutama dalam mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan vokasi.
Industri hospitality, yang mencakup pariwisata, perhotelan, dan kapal pesiar, diidentifikasi sebagai salah satu sektor yang paling banyak membuka peluang bagi lulusan vokasi. Pasca pandemi, potensi pemulihan industri hospitality di Indonesia berdampak pada peningkatan kebutuhan akan SDM secara bertahap. Oleh karena itu, tenaga kerja vokasi yang memiliki kompetensi unggul menjadi sangat penting dalam upaya membangun kembali industri pariwisata Indonesia.
Dialog Pemberdayaan Pendidikan Berkelanjutan
Andrew White, seorang praktisi di industri pariwisata dan pemilik Tropical Beach Resort di Sumbawa, juga menyuarakan pandangan serupa. Menurutnya, "Pasca pandemi, minat masyarakat untuk bepergian dan berlibur meningkat secara signifikan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja di sektor hospitality. Sebagai pemilik bisnis di industri hospitality, kami sangat mengandalkan tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan vokasi yang terampil dan siap untuk terjun ke lapangan. Inisiatif BIRU melalui BISA Ruang Vokasi, dengan menyelaraskan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntutan industri, tidak hanya akan meningkatkan keterampilan siswa dan calon pekerja, tetapi juga akan membantu mereka menjadi lebih fleksibel ketika memasuki dunia kerja yang sebenarnya."
Dr. Eng. Herman Saputro, M.Pd., MT., selaku Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi Sekolah Vokasi, Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) menaruh harapan besar terhadap kolaborasi yang akan dilakukan oleh BIRU, karena baginya saat ini terdapat gap yang sangat jauh antara vokasi dengan industri.
"Antara pendidikan dan industri perlu forum komunikasi, skill baru itu akan muncul dari dunia industri, nah kalau kami tidak mendapatkan informasi dari industri, maka kami tidak akan bisa merubah kurikulum kami" Ujarnya.
Advertisement