Makna Mendalam di Balik Penyebaran Permainan Gobak Sodor hingga Kalurahan di DIY

Ajang perlombaan permainan atau olahraga tradisional Gobak Sodor ini ingin disebarkan hingga Kalurahan agar terus dimainkan dan diturunkan ke generasi selanjutnya sebagai wujud guyub silaturahmi budaya.

oleh Yanuar H diperbarui 02 Okt 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2023, 06:00 WIB
Permainan Khas Maluku Hadir dalam Peringatan Hari Pers Nasional
Warga negara asing ikut bermain gobak sodor atau galasin dalam festival permainan tradisional rakyat Maluku didepan Balai Kota Ambon, Maluku, Senin (7/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta Senin 25 September 2023 menjadi bukti Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ingin menyebarkan permainan tradisional Gobak Sodor ke masyarakat hingga tingkat kelurahan atau kalurahan.

Langkah awal pelestarian Warisan Budaya Tak benda (WBTb) ini dengan lomba di Pemda DIY dengan  37 kontingen perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di GOR Among Rogo mulai Senin (25/09/2023  lalu hingga Selasa (26/09/2023).

"Kebijakan pengelolaan warisan budaya haruslah didasarkan pada jiwa atau semangat warisan budaya untuk seluruh masyarakat. Dengan pendekatan ini masyarakat luas dapat lebih aktif terlibat dalam pengelolaan warisan budaya," ujar Plt. Asisten Sekda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY Aris Eko Nugroho Senin 25 September 2023.

Melalui lomba Gobak Sodor di pemerintahan Pemda DIY ini harapannya menjadi kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang diteruskan lintas generasi. Melalui tema lomba 'Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional' ini Aris mengapresiasi Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY atas prakarsa mengadakan kegiatan lomba permainan tradisional Gobak Sodor antar OPD Pemda DIY

"Saya berharap melalui kegiatan ini,  selain bagian dari upaya melestarikan budaya juga menjadi ajang mempererat dan meningkatkan kebersamaan antar OPD se-Pemda DIY. Sehingga, menjadi harapan kita bersama, semakin meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam tugas memberi pelayanan kepada masyarakat," tutur Paniradya Pati Kaistimewan DIY ini.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan Kundha Kabudayan DIY telah menerapkan WBTb Gobak Sodor tersebut kedalam rencana aksi berbentuk Lomba Permainan Tradisional antar OPD di lingkungan Pemda DIY. Hal ini merupakan sebagai wujud dari fungsi Dinas Kebudayan DIY dalam melakukan pembinaan dan pengembangan adat tradisi dan budaya bangsa.

"Esensinya membangun kerja sama, keguyuban dan menyehatkan secara jiwa dan fisik. Dua bulan teman-teman ini berlatih dan menyebarkan virus Gobak Sodor. Mereka pun berlatih dengan 'happy' dan guyup setiap sore usai jam kerja" ungkapnya.

Dian mengatakan nantinya setelah sukses digelar di tingkat OPD Pemda DIY, perlombaan ini akan dibuat di tingkat kabupaten/kota hingga kalurahan. Sebenarnya, permainan Gobak Sodor ini di DIY masih ada alias belum punah, bahkan di tingkat SD sudah ada pelajarannya namun memang butuh ruang untuk bertemu.

"Kita evaluasi, mungkin antar lima kabupaten/kota kita dipertandingkan maupun antar komunitas di kalurahan akan kita giatkan lagi. Harapannya Gobak Sodor dikenal lagi sampai ke generasi selanjutnya."

"Kita ingin agar relasi antar manusia bisa terus terjaga, salah satunya lewat wadah olahraga Gobak Sodor ini. Kalah-menang tidak masalah yang penting guyub silaturahmi budaya," ujar Dian.

Gobak Sodor telah ditetapkan sebagai WBTb oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 3034/F4/KB pada tanggal 9 Juni 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya