Liputan6.com, Yogyakarta - Grup idol Kpop NCT 127 akan merilis album baru pada Jumat (6/10/2023) besok. Bertajuk Fact Check, album baru boy group asal Korea Selatan ini akan menjadi album studio ke-5 mereka.
Dalam sebuah teaser yang dirilis agensi NCT 127 SM Entertaiment, album Fact Check berisi sembilan lagu dengan berbagai genre. Kehadiran album baru Haechan dkk ini semakin menjadi sorotan setelah SM Entertaiment merilis foto anggota NCT 127 belatar Istana Gyeongbok.
Advertisement
Istana Gyeongbok atau Gyeongbokgung memiliki sejarah panjang dan bermakna penting bagi masyarakat Korea Selatan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejarah Istana Gyeongbok yang ada di foto album baru NCT 127.
Advertisement
Baca Juga
1. Dibangun pada 1395
Istana Gyeongbok mulai dibangun setelah pindahnya ibukota dari Gaeseong, ibukota Dinasti Goryeo, di Korea Utara ke Hanyang. Hanyang yang saat ini dikenal sebagai Seoul, Korea Selatan pada 1394.
Pada 1395, bangunan Istana Gyeongbok pun rampung. Hal ini menjadi pertanda awal mula Dinasti Joseon di bawah pimpinan Raja Taejo.
Istana Gyeongbok atau biasa disebut dengan Gyeongbokgung mempunyai arti 'istana yang diberkahi surga'. Istana ini menjadi pusat ibu kota Korea dan juga pusat pemerintahan dinasti Joseon saat itu.
Selain itu, istana ini juga berfungsi sebagai tempat tinggal para raja. Gyeongbokgung menjadi salah satu tempat ikonik di Korea Selatan yang berada di sebelah utara Gerbang Gwanghwamun yang dikelilingi oleh Gunung Bugaksan dan Namsan.
Â
Terbakar Habis Saat Invasi Jepang
2. Terbakar Habis saat Invasi Jepang
Istana Gyeongbok sempat dibakar oleh tentara Jepang saat Perang Imjin 1592. Akhirnya, pusat pemerintahan Joseon saat itu dipindah ke Istana Changdeok sampai invasi Jepang mereda.
Nasib Istana Gyeongbok saat itu sangat mengenaskan karena terbakar habis dan terbengkalai hingga 270 tahun lamanya. Pada 1868, Gyeongbokgung akhirnya dibangun ulang oleh bupati Joseon saat itu, Heungseon Daewongun.
Dalam proses pembangunan ulang ini, Istana Gyeongbok dibangun tidak seperti bentuk awalnya. Arsitektur dari pembangunan ulangnya mengombinasikan dasar arsitektur China dengan tradisi Dinasti Joseon.
Sebanyak 330 bangunan yang dibangun di area dengan luas 410 ribu meter persegi. Bahkan Gerbang Gwanghwamun juga dibangun ulang pada 1867.
Â
Advertisement
Akan Selesai pada 2030
3. Akan Selesai pada 2030
Setelah pembangunan ulang tersebut, ternyata Istana Gyeongbok sempat dirobohkan lagi oleh Jepang pada awal abad ke-20. Kemudian, dibangun kantor Gubernur Jendral Jepang pada 1911.
Hingga 1995, gedung yang menandakan kekuasaan Jepang terhadap wilayah Korea Selatan ini akhirnya dirobohkan. Setelah kekalahan Jepang, pemerintah Korea Selatan berusaha untuk membangun ulang Istana Gyeongbok ini hingga sekarang.
Rekonstruksi tersebut membutuhkan waktu yang amat lama dan diperkirakan selesai pada tahun 2030. Meskipun hanya memulihkan kembali 76 persen dari bagian asli Istana.
Â
Ada Dua Museum di Dalamnya
4. Ada Dua Museum di Dalamnya
Dalam area Istana Gyeongbok, terdapat dua museum yang bisa dikunjungi secara umum. Keduanya adalah National Palace Museum of Korea dan National Folk Museum of Korea.
National Palace Museum of Korea berisi pengetahuan tentang kehidupan dan tradisi di dalam kerajaan. Selain itu, dalam museum ini juga ada berbagai artefak kerajaan Korea.
Mulai dari yang dipakai secara pribadi oleh keluarga kerajaan hingga proses adat istiadat dan tradisi dalam istana yang harus dipatuhi seluruh anggota keluarga. Berbeda dengan National Palace Museum of Korea, National Folk Museum of Korea berisi kehidupan masyarakat Korea pada zaman dahulu hingga sekarang.
Museum ini memuat sejarah masyarakat Korea saat negara masih mengandalkan pertanian untuk keberlangsungan hidup. Selain itu, museum ini juga berisi sejarah masyarakat Korea, gaya hidup, tradisi, hingga keadaan lingkungan saat itu.
Advertisement