Polisi Buru Pelaku Pembakaran 270 Hektare Lahan di Taman Nasional Way Kambas

Polisi masih memburu pelaku pembakaran liar di lahan Taman Nasional Way Kambas. Sudah 270 hektare lahan ludes terbakar.

oleh Ardi Munthe diperbarui 07 Okt 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 07:00 WIB
Proses Pemadaman Api di Lahan TNWK
Upaya pemadaman api di lahan Taman Nasional Way Kambas. Foto (Humas Polres Lampung Timur)

Liputan6.com, Lampung-- Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Polres Lampung Timur bersama tim terpadu, masih terus menyelidiki pelaku pembakaran liar yang terjadi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Kapolres Lampung Timur, AKBP M Rizal Muchtar menjelaskan bahwa tim terpadu Satgas Karhutla tersebut, terdiri dari Personel Kepolisian dan petugas dari TNWK.

"Satgas Karhutla ini, tengah melakukan proses pemetaan titik-titik hotspot, luas area wilayah, termasuk dugaan jika memang ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di kawasan hutan lindung Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur," ucap AKBP M Rizal Muchtar kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).

AKBP M Rizal mengatakan, pihaknya juga tengah menyelidiki pemicu terjadinya kebakaran tersebut.

"Satgas Karhutla saat ini sedang bekerja, untuk menyelidiki serta mengungkap faktor utama yang memicu terjadinya kebakaran, di dalam kawasan hutan TNWK Lampung Timur, apakah ada unsur kesengajaan ataupun tidak," dia menerangkan.

AKBP M Rizal menyampaikan, melalui Bhabinkamtibmas mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan TNWK, untuk ikut berperan serta menjaga kelestarian kawasan hutan lindung tersebut.

"Melalui Bhabinkamtibmas kami juga telah melakukan sosialisasi dan imbauan untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok, atau membakar sampah, karena dalam kondisi musim kemarau saat ini, hal-hal tersebut sangat berpotensi mengakibatkan terjadinya kebakaran," imbuhnya.

M Rizal menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya pemadaman bersama instansi terkait dan masyarakat.

"Upaya pemadaman telah kami lakukan bekerjasama dengan Polhut, TNI 0429/Lampung Timur serta masyarakat sekitar. Untuk saat ini, api penyebab kebakaran di TNWK telah padam," dia menandaskan.

Masih Ada Titik Api

Penampakan tulang satwa yang mati akibat kebakaran lahan ulah pemburu hewan
Penampakan tulang satwa dilindungi yang terbakar di Taman Nasional Way Kambas ulah dari pemburu liar. Foto (Dokumen TNWK)

Sementara itu, Humas Balai Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko mengatakan bahwa kemarin sore, pada Kamis (5/10/2023) api masih membakar lahan TNWK di beberapa titik.

"Masih (terbakar) kemarin, syukur saat ini bara api yang tersisa sudah berhasil dipadamkan," kata Sukatmoko kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).

Meski api sudah berhasil dipadamkan, pihak TNWK dan tim terkait masih berjaga di kawasan untuk mengantisipasi ada pembakaran yang dilakukan oleh oknum pemburu liar.

"Sudah padam kemarin sore, namun memang tim gabungan dari kami serta TNI-Polri masih bersiaga di titik-titik api dan masih melakukan penyisiran untuk mencari bara-bara api," jelasnya.

Menurut dia, lokasi terbakar ada enam titik di tiga seksi berbeda yang masih dalam wilayah TNWK.

"Ada 6 titik di tiga seksi yakni seksi 1 Way Kanan, seksi 2 Bungur dan seksi 3 Kuala Penat," sebut Sukatmoko.

Dari total 125.621,30 hektar lahan Taman Nasional Way Kambas. Sukatmoko menjelaskan total yang terbakar dengan luasan 270 hektare.

"Luas lahan TNWK ini 125.621,30 hektare, dari data sementara luas kawasan yang terbakar 270 hektare," tuturnya.

Sukatmoko menyampaikan, pada proses pemadaman ada satu titik yang diakuinya sulit untuk dipadamkan karena kondisi lahan gambut.

"Ada satu lokasi yang memang sulit kita padamkan, itu ada di seksi Kuala Penat. Di sana itu hampir seluruhnya lahan gambut, jadi kita mesti ekstra karena bara api itu biasanya sampai ke akar-akarnya, tapi Alhamdulillah sudah padam," jelas dia.

Dia menyebutkan, masih ada beberapa satwa yang ditemukan telah mengering akibat terbakar. "Iya masih banyak, ada sekitar puluhan satwa yang mengering kami temukan di lokasi lahan yang terbakar," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya