Pemilihan Presiden Mahasiswa Universitas Riau Ricuh, Mahasiswa Ditangkap

Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakilnya di Universitas Riau ricuh dan terjadi keributan antarkelompok mahasiswa sehingga ada yang ditangkap polisi.

oleh M Syukur diperbarui 30 Nov 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 09:00 WIB
Kantor Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau disegel karena dinilai tidak adil menyelenggarakan Pemilihan Presiden Mahasiswa.
Kantor Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau disegel karena dinilai tidak adil menyelenggarakan Pemilihan Presiden Mahasiswa. (Liputan6.com/@kabarpekanbaru)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemilihan Presiden Mahasiswa di Universitas Riau (Unri) ricuh. Sejumlah ruangan dan benda rusak karena kericuhan antara kelompok dalam Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa itu, sehingga 1 orang mahasiswa ditangkap.

Kericuhan Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakilnya ini terjadi Selasa, 28 November 2023. Kantor panitia penyelenggara Pemira menjadi sasaran bahkan disegel oleh mahasiswa yang tidak terima.

Kericuhan dari sore berlanjut pada malam hari ini menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka. Korban pemukulan oleh mahasiswa ini membuat laporan ke Polsek Tampan jajaran Polresta Pekanbaru.

Kapolsek Tampan Komisaris Asep Rahmat membenarkan adanya 1 mahasiswa yang dibawa anggotanya. Sejumlah mahasiswa juga diminta keterangan oleh petugas.

"Sementara dalam proses penyelidikan, masih kami kembangkan," kata Asep.

Asep menyebut kericuhan ini sudah diselesaikan secara internal. Hanya saja ada pihak lain keberatan dengan adanya pemukulan sehingga ada laporan ke Polsek Tampan.

"Korban membuat laporan, sehingga pihak kepolisian menindaklanjutinya," tegas Asep.

Berdasarkan informasi yang diterima Asep, kericuhan bermula karena silang pendapat soal pelaksanaan waktu Pemira.

"Ada yang bersikukuh, on time pukul 15.00 WIB, ada yang minta perpanjangan waktu untuk pelaksanaan Pemira akhirnya timbul emosi dan timbul insiden dugaan penganiayaan," ungkap Asep.

Pihak kampus sudah mengambil langkah meminimalisasi adanya aksi tambahan dan protes. Hanya saja, hal ini tak terbendung sehingga terjadi kericuhan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sempat Dibawa ke RS

Terkait penganiayaan yang ditangani, Asep menyatakan sifatnya personal. Tidak ada kaitannya dengan kelompok, komunitas mahasiswa ataupun lainnya.

"Korban kami dampingi ke RS Bhayangkara untuk visum, kondisi korban,setelah dari rumah sakit pulang istirahat, lebih lanjut akan diproses," imbuhnya.

Kericuhan yang terjadi di UNRI ini sudah viral di media sosial. Informasinya, salah satu lokasi kericuhan berada di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Untuk diketahui, ada dua pasang calon yang maju dalam Pemira ini, yaitu pasangan Akrom Mahdi dengan Khariq Anhar paslon nomor urut 01, kemudian Muhammad Ravi dan Muhammad Aditya Pratama nomor urut 02.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya