Dihantui Gas Beracun Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Kekurangan Masker

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Rabu (27/12/2023).

oleh Ola Keda diperbarui 27 Des 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 12:15 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi. (Liputan6.com/Ola Keda)
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Flores Timur - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Rabu (27/12/2023), pukul 05.57 Wita. Selain Gunung Lewotobi Laki-Laki, Gunung Lewotobi Perempuan juga saat ini naik level II waspada.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki itu menyebabkan pemukiman dan tanaman pertanian warga ditutup abu vulkanik.

Sekertaris Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur mengatakan, untuk mengantisipasi gas beracun, warga diimbau selalu memakai masker. Meski demikian, ia mengaku pihaknya masih kekurangan masker untuk dibagikan ke warga.

"Stok masker dari BPBD Flores Timur, sudah habis dibagikan ke warga. Stok kurang. Kami sangat butuh untuk didistribusikan ke warga," katanya.

Menurut dia, ada tiga desa terdampak parah abu vulkanik yaitu, Desa Klatanlo, Desa Hokeng, dan Desa Boru.

"Kalau di Podor dan Nawakote tidak terlalu parah dampak abunya. Kita tetap koordinasi dengan petugas pemantau gunung Lewotobi Laki-Laki maupun perempuan," ujarnya.

 

 

Waspada Gas Beracun

Sebelumnya, menurut informasi yang dikutip dari laman Magma ESDM, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus lagi pada Rabu pagi (27/12/2023). Tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau 2.584 meter di atas permukaan laut.

Secara visual sejak 17 Desember 2023 menunjukkan, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup signifikan.

"Tinggi kolom asap tidak teramati. Gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal cenderung menunjukkan peningkatan pada satu minggu terakhir yang terekam pada stasiun Wolorona (WLR) yang berjarak 1 km dari kawah Lewotobi Laki-laki, ditambah dengan munculnya gempa-gempa tornillo yang mengindikasikan adanya pergerakan fluida," kata Hendra.

Gempa tornillo sendiri adalah gempa yang terjadi pada gunung api diakibatkan ada patahan gempa. Masyarakat di sekitar gunung kembar dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas atau berada dalam radius 2 km dari pusat kawah gunung Lewotobi Laki-Laki serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya