Polisi Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Bencana Banjir Rokan Hulu

Polda Riau menyalurkan 1 ton beras dan kebutuhan pokok lainnya bagi korban bencana banjir di Kabupaten Rokan Hulu.

oleh M Syukur diperbarui 03 Jan 2024, 19:41 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 19:17 WIB
Wakil Kapolda Riau Brigjen Kasihan Rahmadi menyalami korban bencana banjir sebelum menyalurkan bantuan.
Wakil Kapolda Riau Brigjen Kasihan Rahmadi menyalami korban bencana banjir sebelum menyalurkan bantuan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu masih terendam banjir. Pemerintah daerah setempat telah menyalurkan bantuan bagi korban, termasuk bantuan yang disalurkan oleh Polda Riau.

Bantuan bagi korban bencana banjir ini diserahkan oleh Wakil Kapolda Riau Brigadir Jenderal Kasihan Rahmadi. Pria berbintang 1 di pundaknya ini membawa 1 ton beras, 1.000 bungkus makanan siap saji, 500 kardus mi instan, 250 liter minyak goreng, 50 papan telur dan 100 paket sembako.

Tak hanya Polda, sejumlah Polsek jajaran Polres Rokan Hulu juga menyalurkan 3.070 paket sembako. Paket itu berisi beras, mi instan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Bantuan ini sebagai langkah kemanusiaan dalam situasi darurat," kata Rahmadi, Rabu siang, 3 Januari 2024.

Pemerintah dan kepolisian mendirikan 2 posko banjir yaitu di daerah Rambah dan Kunto Darussalam. Selain itu, terdapat 12 dapur umum yang tersebar di beberapa kecamatan untuk memberikan bantuan makanan kepada warga terdampak.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, cuaca dari Januari hingga Februari masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi.

Keadaan ini diprediksi masih menimbulkan banjir dan bencana alam lainnya. Keadaan ini bisa saja mengganggu jalan pemilihan umum (pemilu) khususnya di wilayah rawan banjir.

"Kondisi banjir di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Bonai, Tambusai Kunto Darussalam dan daerah lainnya memengaruhi jalannya pemilu," jelas Rahmadi.

Banjir menyebabkan akses jalan menuju beberapa desa tidak bisa dilalui. Kepolisian telah berdiskusi dengan Forkompinda merencanakan strategi alternatif jika banjir tidak surut hingga hari pencoblosan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siapkan Strategi

Kepolisian juga menyiapkan strategi alternatif, termasuk kemungkinan pemindahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta pengamanan ekstra untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi.

"Strategi ini bagian dari upaya kepolisian untuk menciptakan situasi pemilu yang aman dan damai," ucapnya.

Polda menyatakan ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat serta memastikan pemahaman mereka terhadap pemilu ini.

Brigjen Rahmadi juga menyatakan netralitas polisi dalam mengamankan pemilu, meskipun ada keluarga yang terlibat sebagai calon legislatif. Netralitas ini penting untuk mencegah kemunculan isu negatif terhadap kepolisian.

"Dalam pengamanan pemilu, kepolisian harus tetap netral, tanpa memihak kepada siapapun meskipun ada anggota kepolisian yang memiliki hubungan dengan calon legislatif, hal ini perlu dijunjung tinggi agar tidak muncul kesan negatif terhadap institusi kepolisian," tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini masih terdapat 7 kecamatan di Kabupaten Rohul yang terendam air yang meliputi 21 desa. Meskipun demikian, terdapat sedikit penurunan debit air di beberapa wilayah seperti Kunto Darussalam, Pagaran Tapah, Tambusai, Rambah Hilir, dan Bonai Darussalam. Hanya di Kecamatan Rambah dan Rokan IV Koto, air sungai sudah surut sepenuhnya.

Rahmadi menyebut pemerintah setempat terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi dampak banjir ini.

"Semoga dengan langkah-langkah tanggap ini, bantuan dan penanganan yang dilakukan dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak banjir di Rohul," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya