Liputan6.com, Gorontalo - Setelah akhir tahun 2023 mengalami kenaikan yang begitu signifikan, harga cabai rawit di Gorontalo kini anjlok. Harga cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp50 ribu, kini tinggal Rp20 ribu per kilogram.
Meski harga cabai rawit mengalami penurunan secara drastis, harga tomat justru mengalami kenaikan yang signifikan. Bayangkan, harga tomat yang sebelumya Rp15 ribu kini naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Menurut data yang dihimpun di pasar sentral Kota Gorontalo, sekarang, harga cabai rawit per kilogram di pasar tersebut hanya tinggal Rp 20.000.
Penurunan harga ini disebutkan oleh meningkatnya pasokan cabai rawit dari petani dari luar Kota hingga lokal. Sehingga stok cabai di tingkat pengepul mengalami peningkatan yang begitu banyak.
Di sisi lain, harga tomat yang justru mengalami lonjakan disebabkan oleh cuaca Gorontalo yang kerap dilanda hujan. Para petani melaporkan bahwa dampak kenaikan itu disebabkan oleh banyaknya buah yang rontok akibat hujan.
"Hujan membuat buah tomat saya banyak yang rontok. Selain itu banyak serangan hama ulat ketika musim hujan," kata Haris petani tomat di Gorontalo.
"Kalau hujan terus, pasti temat akan terus mahal. Kecuali ada pasokan tomat dari luar Gorontalo," ujarnya.
Para pedagang di Pasar sentral Kota Gorontalo juga merasakan dampak langsung dari fluktuasi harga tersebut. Disisi lain mereka senang jika harga cabai turun, tapi angka turunnya sangat besar sekali
"Saya senang harga cabai rawit turun karena cabai rawit merupakan kebutuhan masakan sehari-hari orang Gorontalo. Tapi harganya sangat anjlok," kata Ani pedagang pasar sentral Kota Gorontalo.
Meski harganya cenderung murah kata Ani, harga cabai rawit tetap banyak peminatnya. Sebab, warga Gorontalo senang makan pedas di berbagai masakan.
"Cabai laku meskipun anjlok harganya, banyak orang beli buat stok saat harga cabai tiba-tiba naik," ujarnya.