Kiprah Bah Iping, Perajin Miniatur Kapal Asal Purwakarta yang Gebrak Mancanegara

Bah Iping merupakan perajin miniatur kapal yang karyanya berhasil tembus ke pasar mancanegara.

oleh Asep Mulyana diperbarui 23 Jan 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 12:00 WIB
Kiprah Bah Iping, Perajin Miniatur Kapal Asal Purwakarta yang Gebrak Mancanegara
Arifin (52), warga Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta saat membuat miniatur kapal Pinisi. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Purwakarta Jauh dari ingar bingar kehidupan perkotaan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ada seorang pria yang cukup berbakat dalam membuat kerajinan tangan. Ya, hanya berbekal bahan seadanya pria berperawakan kecil ini mampu membuat produk kerajinan berupa miniatur kapal khas nusantara yang cukup berkelas.

Bah Iping begitulah panggilan akrab pria yang bernama asli Arifin (52) itu. Dulu, warga Kampung/Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur ini merupakan seorang montir dan punya usaha bengkel sepeda motor sebelum tertarik menjadi pembuat kerajinan dan cenderamata itu.

Ditemui di kediamannya, Bah Iping lantas menyeritakan kiprahnya dalam membuat cenderamata berupa miniatur kapal atau perahu tradisional tersebut. Ketertarikan membuat kerajinan tangan ini, ia mulai sejak sejak 2008 lalu.

"Awalnya sih hanya nyoba-nyoba dengan memanfaatkan barang bekas seadanya. Dulu paling dipakai untuk hiasan rumah," ujar Bah Iping, Senin (22/1/2024).

Kang Iping mengaku, ketertarikan menjadi seorang perajin miniatur kapal tradisional khas nusantara itu sebenarnya sudah ada sejak belasan tahun lalu atau saat dirinya membuka usaha bengkel sepeda motor. Namun, dirinya baru bisa menyalurkan bakat seni yang sudah lama terpendamnya ini sejak 2008 lalu.

Bahkan, ayah dua anak ini rela‎ menanggalkan usaha bengkel sepeda motor yang sejak lama digeluti dan ‎lebih memilih membuat sebuah karya seni yang sangat artistik dan tentunya bernilai ekonomis tinggi.

"Bakat seni sih memang sudah ada sejak masih muda. Tapi, dulu belum bisa mengembangkannya secara maksimal‎," kata dia.

 


Coba-Coba Berujung Kebanjiran Order

Dari dulu, kata dia, sebenarnya juga sudah ada niat untuk menjadi seorang perajin miniatur kapal ini. Namun, saat itu dirinya tidak ingin hanya sebatas bisa mendatangkan keuntungan secara materi dari kerajinannya itu. Lebih dari itu, ia juga ingin produknya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Ia pun bersyukur, karena saat ini hasil kerajinanya itu sudah terkenal ke berbagai daerah se-nusantara. Bahkan, banyak pesanan dari konsumen di luar kabupaten, provinsi, hingga mancanegara. Di antaranya, konsumen dari wilayah Asia Tenggara.

Bahkan, ia tak tak menyangka saat ini produk kerajinan yang ia buat itu bisa memiliki nilai ekonomis hingga bisa menghasilkan pundi-pundi uang bagi dirinya.

Bagusnya kwalitas kerajinan hasil kreasi tangan Bah Iping ini, ternyata tak hanya diakui masyarakat dari kalangan seniman. Tapi, juga hingga pejabat di tingkat nasional semisal Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin yang juga telah memiliki koleksi hasil kerajinannya itu.

Selain itu, kepiawaiannya dalam membuat kerajinan miniatur kapal ini juga banyak diakui para pecinta seni. Tak heran, sejak memulai karirnya di bidang kerajinan tangan ini, Bah Iping telah mendapat puluhan penghargaan.

Sebut saja di antaranya, penghargaan dalam ajang Pekan Kerajinan Jawa Barat beberapa waktu lalu. Kala itu, hasil kreasinya sempat mendapat posisi ketiga terbaik untuk kategori kerajinan sama dalam ajang se-Provinsi Jawa Barat.

 


Fokus ke Miniatur Kapal Khas Nusantara

Di akhir pebincangan, Bah Iping pun sempat membeberkan cara dan perlengkapan apa saja yang dibutuhkannya dalam membuat miniatur kapal tersebut. Menurutnya, semua itu sangatlah sederhana. Untuk membuat bagian lambung perahu misalnya, dia memilih bahan dari kayu jati tipis.

Selain itu, peralatan yang digunakannya pun hanya cukup pisau, lem, dan gunting. Alasan dirinya memilih bahan ini, karena selain mudah didapat dengan harga terjangku juga hasilnya sangat artistik.

Sedangkan, untuk bahan bagian layar perahu dia menggunakan kain khas suku Dayak yang juga terbuat dari kayu. Kemudian, untuk ornament pendukung berukuran kecil, seperti tiang kapal tetap menggunakan bambu.

"Untuk bahannya sih memang mudah didapat ya. Tapi dalam membuatnya itu yang cukup memakan waktu, karena sangat butuh ketelitian," tambah dia.

Kang Iping menambahkan, miniatur perahu tradisional yang dibuatnya ini ada berbagai macam dan ukuran. Yakni, dari mulai yang ukuran 70 centimeter sampai yang tiga meter. Dengan kata lain, untuk ukuran dan jenis yang akan dibuat itu tergantung pesanannya.

Sampai saat ini, kata dia, dirinya masih tetap memproduksi kerajinan ini karena banyak pemesan yang meminta dirinya membuat miniatur perahu tersebut. Teranyar, ada konsumen yang meminta dibuatkan miniatur kapal/bahtera Nabi Nuh.

"Kebanyakannya, minta dibuatkan perahu model pinisi, perahu Majapahit, Borobudur dan lainnya. Jadi, tema yang dipakai dalam kerajinanya itu, yakni perahu khas nusantara," terang dia.‎

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata, Disporaparbud Purwakarta, Dodi Samsul Bahri menambahkan, Bah Iping merupakan salah satu pelaku Ekonomi kreatif yang menjadi binaannya. Selama ini, pemerintah melalui dinasnya turut berjibaku membantu pengembangan produknya.

"Di kita, itu sudah ada 168 pelaku usaha dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang di antaranya, sektor kuliner, kriya/cendramata, seni rupa dan desain grafis. Bah Iping ini salah satunya yang kami bina," ujarnya singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya