Menteri ATR/BPN Bakal Sertifikasi Lahan Bermasalah Milik PT KAI

Selain sertifikasi lahan, pihaknya juga akan menyiapkan dukungan tata ruang dan tanah untuk pengembangan transportasi kereta api.

oleh Arie Nugraha diperbarui 26 Jan 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 08:00 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan 10 sertifikat secara door to door di Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kamis 16 November 2023. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Bandung - Menteri Agraria dan Tata Ruang yang menjabat pula sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyebutkan terus bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk melakukan pembebasan lahan milik persero tersebut.

Itu dikatakan oleh Hadi saat acara peluncuran tiga rangkaian kereta api (KA) baru yaitu KA Papandayan Ekspres relasi Garut-Gambir (PP), KA Pangandaran relasi Banjar-Gambir (PP), dan KA Malabar keberangkatan pagi hari relasi Bandung-Malang (PP).

Menurut Hadi selain sertifikasi lahan, pihaknya juga akan menyiapkan dukungan tata ruang dan tanah untuk pengembangan transportasi kereta api.

"Untuk mendukung, menyiapkan tata ruang dan tanah termasuk pembebasan lahan. Kami terus bekerjasama dengan Dirut PT KAI diantaranya wilayah-wilayah mana saja yang masih bermasalah dan harus diselesaikan dengan memberikan sertifikat. Karena masih banyak wilayah-wilayah milik PT KAI yang mungkin belum disertifikatkan," ujar Hadi, Bandung, Rabu, 24 Januari 2024.

Hadi mengatakan untuk dukungan lainnya terhadap pengembangan PT KAI yakni mempermudah perubahan ADTR melalui pemerintah daerah setempat. 

Hadi berpesan kepada seluruh pejabat daerah agar segera menyelesaikan penataan agraria dan tata ruang karena banyak investor yang meminta ijin lokasi di Indonesia.

Namun, rencana investasi itu terhambat karena para investor harus mengurus proses administrasi selama sebulan.

"Tapi dengan adanya ADTR kemudian terhubung dengan USS yang ada di Pak Bahlil, itu satu hari selesai. Termasuk untuk lokasi wisata, pemerintah daerah harus segera menyelesaikan proses ADTR-nya seperti pantai dan lain sebagainya kita atur di wilayah tersebut," kata Hadi.

Dengan telah berkekuatan hukum ADTR wilayah yang hendak dikembangkan baik transportasi maupun wisata, Hadi menegaskan tidak akan diselewengkan fungsinya.

 

PT KAI Luncurkan Tiga KA Baru

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan perusahaannya terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui peluncuran tiga KA baru.

Tiga rangkaian baru itu adalah  KA Papandayan Ekspres relasi Garut-Gambir (PP), KA Pangandaran relasi Banjar-Gambir (PP), dan KA Malabar keberangkatan pagi hari relasi Bandung-Malang (PP) pada Rabu tanggal 24 Januari 2024. 

"KAI terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan KA. Dioperasikannya KA Pangandaran dan Papandayan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran atau sebaliknya sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat," kata Didiek.

Didiek menerangkan peluncuran KA baru ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga semakin banyak alternatif pilihan bepergian menggunakan kereta api. Ketiga KA tersebut terdiri dari 2 kelas layanan yaitu Kelas Eksekutif dan Kelas Ekonomi.

Peluncuran KA Papandayan dalam rangka memberikan pilihan perjalanan KA kepada pelanggan KA khususnya dari Stasiun Garut ke Gambir yang selama ini hanya dilayani oleh KA Cikuray relasi Garut-Cibatu-Kiaracondong-Pasar Senen.

"Adapun peluncuran KA Pangandaran memberikan pilihan bagi pelanggan KA dari arah Jakarta menuju Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar atau sebaliknya," sebut Didiek.

Sementara KA Malabar yang sebelumnya keberangkatan dari Stasiun Bandung hanya pukul 17.20 WIB, saat ini ditambah keberangkatan pagi pukul 09.50 WIB menuju Stasiun Malang.

Tarif KA Papandayan dibanderol dengan harga Rp 252.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp156.000 untuk kelas ekonomi. 

Adapun tarif KA Pangandaran dibanderol dengan harga Rp296.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp180.000 untuk kelas ekonomi. 

Sementara untuk tarif KA Malabar keberangkatan pagi dibanderol dengan harga Rp420.000 untuk kelas eksekutif, dan Rp240.000 untuk kelas ekonomi. Tarif tersebut merupakan tarif promo 20 persen yang berlaku hingga 31 Januari 2024.

Peresmian peluncuran 3 KA ini dilaksanakan pada Rabu, 24 Januari 2024 di Stasiun Garut pada pukul 12.30 WIB.

 

Jadwal Keberangkatan

Berikut jadwal keberangkatan 3 KA baru tersebut:

1. KA Papandayan: 

- Berangkat dari Stasiun Garut pukul 12.30 WIB, tiba di Stasiun Gambir pukul 17.45 WIB (berangkat dari Stasiun Bandung pukul 15.00 WIB).

- Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 06.30 WIB, tiba di Stasiun Garut pukul 11.20 WIB (tiba di Stasiun Bandung pukul 09.15 WIB).

2. KA Pangandaran:

- Berangkat dari Stasiun Banjar pukul 16.55 WIB, tiba di Stasiun Gambir pukul 00.49 WIB (berangkat dari Stasiun Bandung pukul 22.00 WIB).

- Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.30 WIB, tiba di Stasiun Banjar pukul 16.25 WIB (tiba di Stasiun Bandung pukul 12.15 WIB).

3. KA Malabar keberangkatan pagi:

- Berangkat dari Stasiun Malang pukul 05.40 WIB, tiba di Stasiun Bandung pukul 17.58 WIB.

- Berangkat dari Stasiun Bandung pukul 09.50 WIB, tiba di Stasiun Malang pukul 22.55 WIB.

Reservasi tiket ketiga KA baru tersebut untuk keberangkatan tanggal 24 Januari 2024 sudah dapat dilayani dan dipesan melalui aplikasi Access by KAI maupun kanal resmi yang bekerjasama dengan KAI mulai 22 Januari 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya