Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan tersebut disampaikan Eksekutif Timnas Amin Sudirman Said saat menghadiri Turnamen Futsal Piala Perubahan se-Jakarta yang berlangsung di Dnecis Futsal Jakarta Barat, Minggu 4 Februari 2024 sore.
"Untuk menjadi juara memang harus melalui tahapan-tahapan. Bertanding lewat penyisihan, lewat seperempat final, lewat semifinal. Jadi ada suasana semangat untuk mendaki. Jadi yang unggul ya memang yang paling mampu, jangan tiba tiba lompat itu menyalahi kodrat. Dan Itu pasti tidak akan berkah," ujar Sudirman Said.
Baca Juga
Mantan Menteri ESDM ini juga menyinggung kebiasaan wasit agar bersikap netral sehingga menghasilkan permainan yang memuaskan.
Advertisement
"Wasit jangan merangkap jadi pemain. Pemain mesti sportif, wasitnya mesti adil. Kalau wasitnya adil, pemainnya sportif, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran, maka siapapun yang menjadi juara akan ditepukin penonton. Kalau wasit ikut cawe cawe yang menang akan dihujat," imbuh dia.
Turnamen Futsal Perubahan untuk Pelajar SMA dan SMK se-Jakarta diikuti 16 sekolah dari total 60 yang mendaftar dan terseleksi.
Kegiatan yang melibatkan 500 orang penonton ini diselenggarakan oleh Komite Pemuda Pelajar Indonesia (KPPI).
Menurut Ketua KPPI Dori Sopiyandi kegiatan dimaksudkan untuk ikut membangun generasi muda khususnya pemberantasan tawuran dan narkoba di kalangan generasi muda.
Dari 16 Tim masuk ke babak semi final 4 tim masing masing SMK Teladan, SMA 90, SMK Wiyata dan SMK 35 PGRI.
KPPI sendiri merupakan wadah organisasi yang bergerak dalam pembinaan generasi z yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan yang terbagi dalam trilogi sosial yakni kemanusiaan, sosial pendidikan, dan sosial ekonomi.
Tampil sebagai juara 1 tim SMA 9, juara 2 SMK 35, Juara 4 SMK Teladan da juara 4 Tim dari SMK Wiyata Satya.