Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya Deklarasikan Pemilu Aman dan Damai

Mereka menyerukan untuk bersama menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat menganggu jalannya Pemilu 2024

oleh Panji Prayitno diperbarui 22 Feb 2024, 05:10 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 22:42 WIB
Forum Pimpinan Perguruan Tinggi  Tasikmalaya Deklarasikan Pemilu Aman dan Damai
Deklarasi pemilu damai diserukan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya. (Ist)

Liputan6.com, Tasikmalaya Forum Pimpinan Perguruan Tinggi di Tasikmalaya menggelar deklarasi Pemilu Aman dan Damai, Rabu (7/2/2023). 

Deklarasi yang dihadiri delapan perwakilan pimpinan perguruan tinggi swasta ini menyampaikan lima poin seruan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Juru bicara Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Tasikmalaya, Prof Yus Darusman dari Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Pertama, ia mengajak segenap komponen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai. 

"Menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi," ujarnya membacakan seruan. 

Kemudian, seruan berikutnya yakni bersama menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat menganggu jalannya Pemilu 2024. 

Mengajak seluruh warga negara yang mempunyai hak pilih agar agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan tidak golput serta menghargai perbedaan pilihan setiap orang. 

Di poin terakhir Yus menyebutkan bahwa kampus bukan tempat memecah belah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanggungjawab Moral

’’Kampus justru harus menjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai,’’ tutur dia.

Sementara itu, Dr Nana Suryana (STHG) menambahkan, deklarasi ini merupakan bentuk tanggung jawab moral sivitas akademika dalam memberikan edukasi demokrasi kepada masyarakat. 

Ia mengatakan, deklarasi yang disampaikan ini sebagai bentuk tanggungjawab moral kalangan sivitas akademika kepada Masyarakat. 

‘’Sebagai bentuk tanggung jawab moral, memberikan edukasi demokrasi kepada masyarakat,’’ ujar dia.

Menurut Nana, fenomena yang terjadi menjelang pencoblosan ini tidak boleh menimbulkan gesekan di Masyarakat. Ia justru mengajak masyarakat untuk saling menghargai dalam pemungutan suara nanti. 

‘’Jangan sampai pemilu menimbulkan perpecahan di masyarakat,’’ kata dia.

Diketahui, perwakilan pimpinan perguruan tinggi yang hadir dalam deklarasi tersebut yaitu Herdi Mulyana dan Dr Nana Suryana dari Sekolah Tinggi Hukum Galunggung (STHG), Nanang Rusliana (Universitas Cipasung), Ruswanto (Universitas BTH).

Kemudian Pepep Fuad (Institut Nahdlatul Ulama Tasikmalaya), Neni Nuraeni (Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya), Agus Fatah (STIA Tasikmalaya) dan Iwan Saputra (STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya