287 Orang Mengungsi Akibat Longsor di Banjarnegara

Sebanyak 94 keluarga yang terdiri atas 287 jiwa mengungsi akibat bencana di sejumlah desa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Banjarnegara

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 12 Feb 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 02:00 WIB
Empat orang meninggal akibat longsor di Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/BPBD Banjarnegara)
Ilustrasi - Longsor di Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/BPBD Banjarnegara)

Liputan6.com, Banjarnegara - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan sebanyak 94 keluarga yang terdiri atas 287 jiwa mengungsi akibat bencana di sejumlah desa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Jumlah pengungsi bertambah dengan pulangnya dua warga Desa Nagasari yang sebelumnya berada di Jakarta, sehingga secara keseluruhan menjadi 287 jiwa yang tersebar di beberapa desa," kata Andri di Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad, dikutip Antara.

Jumlah pengungsi akibat bencana tanah longsor di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, tercatat sebanyak 8 keluarga yang terdiri atas 29 jiwa.

Menurut dia, pengungsian akibat bencana tanah longsor juga terjadi di tiga desa yang masuk wilayah Kecamatan Punggelan, yakni Desa Tlaga (bukan Desa Mlaya seperti yang diwartakan sebelumnya, red.), Kecamatan Punggelan, sebanyak 5 keluarga yang terdiri 16 jiwa, Desa Punggelan sebanyak 3 keluarga atau 7 jiwa, dan Jembangan sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 38 jiwa.

Ia mengatakan bencana tanah longsor di Desa Pasegeran, Kecamatan Pandanarum, mengakibatkan 3 keluarga yang terdiri atas 7 jiwa mengungsi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kebutuhan Logistik Pengungsi

Sementara bencana tanah longsor di Kecamatan Pagentan, kata dia, mengakibatkan 22 keluarga yang 56 jiwa warga Desa Nagasari dan 3 keluarga yang terdiri 5 jiwa warga Desa Aribaya mengungsi.

"Selain tanah longsor, di Kecamatan Pagentan juga terdapat bencana tanah bergerak yang melanda Desa Kalitlaga, sehingga mengakibatkan 37 keluarga yang terdiri atas 128 jiwa mengungsi," kata Andri.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui BPBD setempat dan instansi terkait lainnya terus berupaya memenuhi kebutuhan logistik bagi warga yang mengungsi, salah satunya dengan mendirikan posko lapangan dan dapur umum.

Ia memastikan stok logistik di BPBD, Dinas Sosial, maupun PMI Kabupaten Banjarnegara dalam posisi aman dan masih mencukupi kebutuhan pengungsi hingga dua pekan ke depan.

"Namun, jika ada yang ingin memberikan bantuan, kami persilakan untuk langsung menghubungi kelompok masyarakat yang dikoordinasi oleh pemerintah desa setempat," katanya.

Ia mengatakan Pemkab Banjarnegara akan terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan pengerahan sumber daya dalam upaya penanganan darurat mengingat masa tanggap darurat bencana di Banjarnegara berlangsung sampai dengan 29 Februari 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya