Intensitas Hujan Semakin Menurun, tapi Bahaya Ini Masih Hantui Warga Sulut

Dia mengatakan, puncak musim hujan di Sulut terjadi pada bulan Januari, akan tetapi potensi hujan masih terus terjadi. Warga diharapkan tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi di musim hujan ini.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 25 Feb 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2024, 05:00 WIB
Cuaca esktrem bakal terjadi di Sulut.
Cuaca esktrem bakal terjadi di Sulut.

Liputan6.com, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Sulut masih berpotensi diguyur hujan, meski intensitasnya semakin menurun. Warga diminta untuk tetap waspada dengan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi.

"Memang masih ada hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat, akan tetapi intensitasnya berkurang bila dibandingkan dengan bulan Januari sebelumnya," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, M Candra Buana, Jumat (23/2/2024).

Dia mengatakan, puncak musim hujan di Sulut terjadi pada bulan Januari, akan tetapi potensi hujan masih terus terjadi. Warga diharapkan tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi di musim hujan ini.

"Manfaatkan kanal-kanal informasi BMKG untuk mengupdate kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Utara," katanya.

Saat kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kata dia, potensi banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang berpeluang terjadi.

Oleh karena itu, bagi warga yang tinggal di daerah berbukitan, lereng ataupun bantaran sungai diharapkan berhati-hati.

BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi masih merilis peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang beberapa pekan belakangan ini.

“Sebaran potensi cuaca ekstrem tak terjadi hanya di beberapa wilayah kabupaten dan kota, tetapi hingga sebagian besar wilayah Sulut,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya