Liputan6.com, Sukabumi - Neneng Susilowati (35), warga Kampung Bojong Koneng RT 003 RW 003 Kelurahan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, akhirnya ditemukan tim SAR gabungan Pos Basarnas Sukabumi, pada Selasa, (5/3/2024) sekitar pukul 11.45 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.
Sebelumnya, ibu rumah tangga (IRT) ini dikabarkan menghilang sejak Senin, (4/4/2024) kemarin. Proses pencarian oleh tim SAR gabungan akhirnya menemui titik terang, jasad Neneng ditemukan tersangkut di bebatuan sungai Cicatih dalam kondisi tertelungkup setelah terseret arus sejauh 500 meter dari tempat kejadian.
Baca Juga
Dantim SAR gabungan Pos Basarnas Sukabumi, Restu Mandala menuturkan korban ditemukan oleh Search Rescue Unit (SRU) 2 yang melakukan penyisiran di tepian sungai Cicatih.
Advertisement
"Sebelumnya kita bagi 3 SRU pertama SRU di air yang menggunakan 2 perahu rafting dan menggunakan aqua eye, SRU yang ke dua itu penyisiran lewat darat dan alhamdullilah SRU yang kedua tepat pukul 11.45 WIB telah menemukan korban," kata Restu.
Terkait kendala saat melakukan pencarian, pihaknya mengaku terkendala akibat anomali cuaca yang mudah berubah. Bahkan, saat melakukan pencarian tim dihadapkan dengan debit air yang tinggi dan arus yang sangat deras.
Beberapa titik yang dicurigai adanya jasad korban diperiksa oleh tim SAR gabungan yang menggunakan 2 perahu karet dalam pencarian. Korban akhirnya ditemukan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak.
"Kendalanya cuaca kerap berubah langsung ekstrem dan kami tadi dihadapi dengan debit air yang tinggi dan arus yang deras," ungkapnya.
Polisi Sebut Dugaan Korban Bunuh Diri
Kapolsek Cibadak Resor Sukabumi, Kompol Ridwan Ishak membenarkan indikasi dugaan bunuh diri yang dilakukan korban dengan cara melompat ke sungai yang saat itu dalam kondisi deras. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian menemukan indikasi korban tewas akibat bunuh diri.
Korban secara sengaja melompat ke sungai yang deras setelah terlibat cekcok masalah ekonomi dengan suaminya.
"Dari keterangan beberapa saksi, korban setelah terlibat cekcok dengan suaminya mengajak anaknya ke sungai dan langsung menceburkan diri ke sungai," terang Ridwan.
Dia mengatakan, anak korban yang masih berusia 6 tahun tersebut melihat dengan jelas aksi nekad yang dilakukan oleh ibunya. Anak korban melihat ibunya berjalan ke batu sungai dan langsung melompat.
Setelah melihat aksi tragis tersebut, anak korban langsung meminta pertolongan ke tetangganya dengan berteriak. Pencarian sempat dilakukan namun korban tak juga terlihat di sekitar lokasi kejadian, warga pun melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
"Pada saat saksi berada di pinggir sungai, korban yang berada di atas batu sungai tiba-tiba saksi melihat korban melompat ke sungai. Dugaan kuat korban bunuh diri setelah terlibat cekcok dengan suaminya,” terangnya.
Advertisement
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.