Dinilai Tak Bebas KKN, Produk Pemilu 2024 Ditolak di Semarang

Forum Demokrasi Rakyat menyampaikan manifesto politik di gedung Sobokartti yang merupakan gedung bersejarah.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 07 Mar 2024, 06:44 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 06:44 WIB
Tolak pemilu
Dr. Hendrianto Sundaro, SE, MT, salah satu penggagas Forum Demokrasi Rakyat. Foto: liputan6.com/ist

Liputan6.com, Semarang - Sekumpulan masyarakat yang menyebut diri Forum Demokrasi Rakyat menolak segala hasil Pemilu 2024. Melalui penggagasnya, Dr. Hendrianto Sundaro, SE, MT, disebutkan bahwa kualitas pemilu 2024 sangat buruk.

Sebelum menyatakan manifesto, acar didahului dengan diskusi. Disampaikan bahwa pelaksanaan pemilu 2024 sebenarnya bukan cerminan pelaksanaan demokrasi, namun hanya demokrasi formal saja.

"Untuk memenuhi hal-hal formal. Bahwa rakyat punya hak suara. Namun sesungguhnya suara itu hanya diperlakukan sebagai angka, bukan sebagai suara sebagai ide atau gagasan," kata Hendrianto.

Ditunjukkan pula bahwa pelaksanaan pemilu 2024 ini diwarnai dengan penyalahgunaan kekuasaan. Mulai dari intervensi ke Mahkamah Konstitusi, KPU, Bawaslu, hingga memanfaatkan fasilitas dan keuangan negara untuk berkampanye.

"Bukannya kami diam. Tapi banyak yang sudah melaporkan penyimpangan itu, dan dibiarkan saja," tambahnya.

Dengan kualitas pemilu yang sekadar memenuhi syarat formal, maka pemerintahan yang terbentuk tidak akan memiliki komitmen dengan rakyat. Apalagi diwarnai dengan praktek KKN.

"Tahun 1998 mahasiswa dan rakyat bergerak untuk melawan KKN. Sekarang dengan sengaja dipamerkan tanpa malu. Karenanya kami menolak segala produk pemilu 2024," kata Hendrianto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya