Ragam Tradisi Masyarakat Sumatera Barat Sambut Ramadan nan Berkah

Dalam menyambut bulan Ramadhan, masyarakat Sumatera Barat memperlihatkan keseriusan dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah, sekaligus menjaga dan merayakan nilai-nilai budaya serta kebersamaan.

oleh Novia Harlina diperbarui 11 Mar 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2024, 12:00 WIB
Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau.
Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau.

Liputan6.com, Padang - Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di Sumatera Barat, tradisi dan kebiasaan menyambut bulan suci ini diwarnai oleh nuansa keagamaan yang kental dan nilai-nilai budaya yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Berikut beberapa tradisi menyambut bulan Ramadan di Sumatera Barat yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Malamang

Dalam menyambut Ramadan, masyarakat di Sumatera Barat biasanya melakukan tradisi malamang (membuat lemang).

Lemang adalah makanan yang berasal dari beras pulut yang diberi santan dan dimasukan ke dalam bambu lali dibakar.

Biasanya dalam malamang, warga akan bergotong royong membuatnya. Setelah masak, lemang akan disajikan utnuk kerabat atau tetangga sebagai permohonan maaf sebelum berpuasa,

2. Balimau

Balimau merupakan salah satu tradisi di masyarakat Minangkabau dalam menyambut bulan Ramadan. Biasanya, sehari sebelum melakukan puasa pertama, masyarakat di Sumatera Barat akan mandi menggunakan jeruk nipis atau bunga rampai.

Tradisi balimau biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai atau tempat pemandian. Tradisi ini juga diwariskan secara turun temurun dan juga menjadi ajang bersenda gurau antar keluarga.

3. Ziarah Kubur

Sebelum memasuki bulan Ramadan, tradisi selanjutnya yang dilakukan oleh masyarakat di Sumatera Barat adalah ziarah kubur.

Ziarah dilakukan oleh masyarakat di Minangkabau ke makam sanak kerabat. Setelah selesai berziarah biasanya masyarakat bergotong royong untuk membersihkan pekarangan makam.

Namun, ada juga di beberapa tempat yang melakukan tradisi "mandoa pusaro" yaitu mendoakan para kerabat yang telah meninggal di tempat pemakaman. Biasanya tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Pariaman dan Tiku.

4. Membersihkan Masjid

Warga di Sumatera Barat akan bergotong royong mempersiapkan dan membersihkan masjid. Tujuannya agar siap sedia dipakai selama bulan Ramadan dan Idul fitri nantinya.

Adapun persiapannya berupa pengecatan ulang, mengganti karpet, dan penyusunan pengeras suara.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya