Liputan6.com, Jakarta - Masjid Saka Tunggal di Kebumen, Jawa Tengah menjadi salah satu tempat ibadah terpopuler untuk warga setempat di bulan suci Ramadan. Masjid yang berdiri sejak 1722 masehi itu juga disebut menjadi salah satu masjid tertua di Kebumen.
Dinamakan Masjid Saka Tunggal karena masjid tersebut hanya ditopang oleh satu tiang penyangga.
Baca Juga
Ada pun konsep satu tiang penyangga yang diusung mengandung filosofi spiritual dengan makna mendalam. Yakni memiliki kepercayaan terhadap keesaan Sang Pencipta.
Advertisement
Sejarah berdirinya Masjid Saka Tungga ini memiliki banyak versi. Salah satunya disebutkan bahwa masjid yang terletak di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kebumen tersebut dibangun oleh Kerto Wecono yang menjabat sebagai adipati wilayah sebanyak tiga kali pada sekitar tahun 1719 masehi.
Saat diminta kembali ke Kraton Surakarta menjadi Patih, dia pun diber gelar Adipati Mangkuprojo.
Meski Masjid Saka Tunggal telah termakan usia dan sudah menjalani sejumlah perbaikan, menurut sekretaris desa setempat, masjid ini terbilang masih kokoh dan tidak mengalami banyak perubahan.
"Sudah ada beberapa tambahan, tapi ada salah satu kekhasan karena memang bangunan soko tunggal. Ini ada salah satu yang masih asli sejak berdiri, penyangga yang berupa ukiran masih asli," kata Eko Prasetyo seperti ditayangkan enamplus.liputan6.com, Rabu, 20 Maret 2024.
Selain memiliki keunikan bertiang satu, konon masyarakat pernah mencoba mengganti salah satu penyangga masjid karena kondisinya yang sudah agak rusak.
"Setelah diturunkan dan dibikin pal, setelah coba didirikan, dipasang penyangga tidak pas. Apakah itu malah penyangganya yang terlalu panjang atau setelah dipendeki jadi terlalu pendek," jelas Eko.