Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang warga Dusun Tuo, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, bernama Jumiran, mengalami luka serius karena diserang gajah liar. Bagian punggung pria 39 itu ada sejumlah luka robek karena kontak fisik dengan gajah.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan membenarkan adanya konflik gajah dengan manusia tersebut. Dia menyebut sudah mengirim tim ke lokasi melakukan identifikasi.
Advertisement
Baca Juga
"Kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait untuk upaya mitigasi," kata Genman, Senin siang (25/3/2024).
Genman menjelaskan, serangan satwa dilindungi bernama latin Elephas Maximus Sumatranus itu bermula dari upaya pengusiran oleh warga. Saat itu ada warga yang melihat sekelompok gajah masuk ke kebun.
Warga setempat yang mencoba mengusir langsung dikejar gajah. Hal ini terjadi karena dari arah berlawanan ada warga lain yang melakukan hal serupa sehingga gajah panik.
"Sehingga terjadi bentrok antara gajah dengan warga yang menggiring," sebut Genman.
Jumiran tak bisa mengelak dari serangan sehingga terluka di bagian punggungnya. Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.
Genman menyebut kelompok gajah liar berasal kantong Gajah Tesso. BBKSDA berharap masyarakat di lokasi tidak bertindak sendiri untuk meniadakan serangan.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
5 Ekor
Informasi dirangkum, gajah yang masuk ke kebun warga itu berjumlah 5 ekor. Gajah diusir dari berbagai sisi oleh masyarakat pada 24 Maret 2024.
Masyarakat sempat mengira gajah sudah meninggalkan kebun pada siang harinya. Sejumlah orang kemudian masuk ke kebun tapi gajah bersembunyi di balik semak belukar.
Warga yang berusaha menyisir lokasi membuat gajah kaget. Gajah mengamuk lalu mengejar warga dan mendapatkan Jumiran sehingga menderita sejumlah luka.
Advertisement