Liputan6.com, Bandung - Gunung Ruang yang berada di wilayah Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada Selasa (16/4/2024) malam. Erupsi eksplosif itu terjadi pukul 21.45 WITA dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak.
Badan Geologi juga mencatat, erupsi kembali terjadi pada tanggal 17 April 2024 pukul 01.08 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 meter, disertai suara gemuruh serta dentuman.
Baca Juga
Erupsi terjadi pula pukul 05.05 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan 1.800 meter dari puncak. Hingga pukul 20.15 WITA erupsi eksplosif kembali terjadi dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter disertai suara gemuruh dan gempa.
Advertisement
Menurut catatan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808.
"Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam laporan tertulis.
Wafid menyampaikan, Gunung Ruang memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Sebelumnya, erupsi pernah terjadi pada 2002. Saat itu, erupsi eksplosif disertai awan panas dan mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Erupsi 2024, Ratusan Warga Dievakuasi
Erupsi kali ini pun menyebabkan ratusan warga terpaksa dievakuasi. Berdasarkan laporan Pusdalops BNPB Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, lokasi terdampak Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, laporan dari BPBD Kabupaten Sitaro, Rabu (17/4/2024), Gunung Ruang kembali erupsi pukul 02.30 WITA dan terjadi hujan abu vulkanik.
“Jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi menyebabkan sinyal komunikasi terputus,” ujarnya.
Dampak erupsi gunung Ruang sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa mengungsi, dengan rincian 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang, dan sebanyak 783 jiwa berada di rumah kerabat dan saudara di daratan Pulau Tagulandang.
“Lokasi pengungsian berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, BPU di Kecamatan Tagulandang. Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara,” papar dia.
Penanganan erupsi Gunung Ruang, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16-29 April 2024.
Masyarakat yang ada di Desa Patologi dan Desa Pumpente dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang dengan menggunakan 2 unit kapal Ferry yakni KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.
Advertisement
Rekomendasi
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental Badan Geologi menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.
Pada tingkat aktivitas Level IV tersebut Badan Geologi merekomendasikan sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar G. Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.
2. Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.
3. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.
4. Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
5. Masyarakat di sekitar G. Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas G. Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id.
6. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.